KBR,Jakarta- Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (ASPIDI)
meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) menyerap sapi peternak guna mempercepat swasembada daging.
Ketua ASPIDI Thomas Sembiring menilai, upaya itu dapat dilakukan Bulog, seperti halnya perusahaan pelat merah itu menyerap bawang dan cabai dari petani lokal, serta melakukan operasi pasar.
Selain itu, penyerapan daging lokal ini juga untuk menunjukkan keyakinan pemerintah
mewujudkan swasembada daging nasional. Jika upaya ini tidak dilakukan, ia
memperkirakan kondisi yang sama bakal kembali terjadi tahun depan.
"Menteri Pertanian yang lama sebelum mengundurkan diri tahun 2014, dia
menyatakan swasembada sapi gagal karena salah hitung. Tapi menteri
sekarang mengatakan 2015 sudah swasembada daging dengan memperhitungkan
angka konsumsinya 454 ribu ton, sedangkan impor kita baik sapi hidup
maupun daging semester pertama bulan ini saja sudah 90 ribu ton, jadi
sudah 20 persen kalau ini berlangsung tetap enam bulan lagi, kita impor setara
dengan 90 ribu, berarti 40 persen kalau begitu berarti sama dengan 2013," kata
Thomas pada KBR, Sabtu (15/08).
Thomas mengatakan, target
pemerintah terkait swasembada daging 2015 terkesan main-main dan berusaha ditutupi manakala gagal. Target swasembada ini sudah berulang
kali dijanjikan, namun hingga kini belum juga tercapai.
Rencana swasembada ini semakin sulit dicapai, dikarenakan banyaknya sapi
betina yang disembelih jelang Idul Fitri, sementara sapi jantan kebanyakan dijual
saat Idul Adha, karena memiliki nilai jual tinggi. Padahal, untuk
mencapai swasembada tak seharusnya sapi betina dipotong melainkan harus dikembangbiakkan.
Selain itu
menurutnya, kebijakan pengurangan impor yang dilakukan pemerintah saat ini
dinilai tidak tepat, karena dikeluarkan saat permintaan tinggi.
Seharusnya pemerintah dapat melakukan hal tersebut seusai perayaan Hari Raya Idul Adha.
Editor: Sindu Dharmawan