Bagikan:

Polisi Kesulitan Potong Jalur Logistik Kelompok Santoso

Kepolisian Indonesia kesulitan memotong jalur logistik persenjataan kelompok teroris pimpinan Santoso, di Poso, Sulawesi Tengah, dikarenakan luasnya medan di sana.

BERITA | NASIONAL

Jumat, 21 Agus 2015 18:25 WIB

Author

Nurjiyanto

Kapolri Badrodin Haiti. Foto: Antara

Kapolri Badrodin Haiti. Foto: Antara

KBR,Jakarta - Kepolisian Indonesia kesulitan memotong jalur logistik persenjataan kelompok teroris pimpinan Santoso, di Poso, Sulawesi Tengah. Sebab medan di sana cukup luas untuk ditelusuri.

Ini disampaikan Kapolri Badrodin Haiti pasca terjadinya kontak senjata antara polisi dan kelompok tersebut di pegunungan Desa Kilo, Poso Pesisir Utara kemarin. Namun, Kapolri mengaku telah mengerahkan sebanyak 140 personil dari kesatuan Brimob Mabes Polri ke Poso untuk membantu operasi pengejaran yang hingga kini masih berjalan. Sebab, Badrodin yakin Santoso masih berada di sana.

"Kita tambah kekuatan sudah dikirim 140 personil dari Brimob Mabes Polri. Kendala besarnya mengapa kelompok Santoso susah ditangkap, ya kalau kecil hanya 10 hektar mungkin sudah tertangkap dari dulu dari ujung-keujung itu 60 kilometer. Keberadaan santoso masih disana karena ada kontak tembak," ujarnya, Jumat (21/8).

Menurut Badrodin, kegiatan kelompok teroris pimpinan Santoso masih mempunyai hubungan dengan gerakan ISIS di Suriah serta simpatisannya di dalam negeri. Hingga kini Badrodin memprediksi kekuatan kelompok teroris ini masih ada sekitar 30-40 orang di sana.

Ia menjelaskan bahwa senjata berjenis M60 yang berhasil disita anggotanya tersebut berasal dari Filipina Selatan. Sejak 17 agustus lalu, sedikitnya telah terjadi lima kali kontak senjata yang melibatkan Brimob Polda Sulteng dan Detasemen Khusus Anti Teror Mabes Polri dengan kelompok kelompok teroris Santoso.

Kontak senjata keempat yang juga terjadi pada tanggal 17 Agustus lalu, berhasil menewaskan seorang anak buah Santoso. Namun saat akan dievakuasi, seorang anggota kepolisian tewas tertembak. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

Malaysia Larang Pengedaran Buku Diduga Hina ART RI

Kabut Asap Makin Tebal, Jambi dan Palembang Terapkan PJJ

Kabar Baru Jam 7

Polemik Dicabutnya Aturan Karpet Merah Eks Koruptor Nyaleg

Mahkamah Agung Batalkan Dua Ketentuan terkait Eks Napi Korupsi Nyaleg

Most Popular / Trending