BERITA

Pilkada dengan Calon Tunggal Diputuskan Besok di Bogor

"KBR, Jakarta-­ Rapat kabinet di Istana hari ini belum bisa mengambil keputusan terkait sejumlah daerah yang hanya memiliki calon tunggal peserta pilkada serentak."

Aisyah Khairunnisa

Pilkada dengan Calon Tunggal Diputuskan Besok di Bogor
Ilustrasi foto: Antara

KBR, Jakarta-­ Rapat kabinet di Istana hari ini belum bisa mengambil keputusan terkait sejumlah daerah yang hanya memiliki calon tunggal peserta pilkada serentak. Keputusan mengenai lanjut atau ditundanya pilkada di daerah-­daerah itu akan diambil dalam rapat di Istana Bogor, Rabu besok. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edy Purdijatno mengatakan masih akan mengkonsultasikan dengan lembaga lain seperti DPR dan perwakilan partai politik. Namun Tedjo Edy berharap hasilnya bisa memuaskan semua pihak. 

"Masih harus dikonsultasikan dengan lembaga lain. Besok di Istana Bogor dengan DPR dan perwakilan parpol. Mohon bersabar. Karena ini masih akan dikonsultasikan. Tapi pemerintah atau Presiden belum memutuskan. Karena kami ingin memutuskan yang bisa memuaskan semua pihak," kata Tedjo Edy Purdjiatno, Selasa (4/8/2015). 

Hingga batas waktu pendaftaran kedua, Senin lalu, sebanyak tujuh daerah hanya memiliki calon tunggal peserta pilkada serentak. KPU menyatakan ada kemungkinan pilkada di daerah itu ditunda hingga 2017.  Guna mencari solusi atas kondisi itu, Presiden Joko Widodo sore tadi menggelar rapat kabinet, bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo? Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno? Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly? Ketua DPR Setya Novanto? Ketua KPU Husni Kamil Manik? Ketua Bawaslu Muhammad dan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie. 

Editor: Malika

  • pilkada serentak
  • calon tunggal Pilkada
  • Joko Widodo
  • Tedjo Edy Purdijatno

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!