BERITA

Petani Butuh Kelompok Pendamping untuk Tingkatkan Keuntungan

Ilustrasi. (Antara)

KBR, Jakarta - Petani holtikultura membutuhkan kelompok pendamping untuk menjual kembali produk mereka ke pasaran. Menurut Pakar Holtikultura IPB, Anas Susila, selama ini semua harga produk holtikultura diserahkan kepada pasar, sehingga seringkali petani hanya mendapatkan keuntungan 19 persen dari harga akhir. Dia berharap dengan pendampingan itu para petani bisa meraup untung hingga 50 persen.


"Kita seharusnya mempunyai kelompok pendamping atau istilahnya packing house. Dia hanya menjualkan produk-produk petani ke pasaran. Jadi memotong banyak suplai. Itu petani bisa mendapatkan sampai 50 persen dari harga akhir." Ujar Anas.


Anas menambahkan, saat ini sudah melakukan pendampingan selama hampir tujuh tahun. Hasilnya, terbilang memuaskan. Namun, Anas menyayangan belum semua sentra-sentra pertanian yang mengggunakan program packing house tersebut.


Pekan lalu, banyak para petani tomat sengaja membuang tomat mereka ke selokan atau sungai. Itu merupakan sikap protes petani karena harga jual yang sangat murah. Saat ini, untuk satu kilogram tomat dijual seharga 200 hingga 400 rupiah saja.



Editor: Rony Sitanggang

 

  • tomat
  • Pakar Holtikultura IPB
  • Anas Susila

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!