KBR, Jakarta- Menteri Pertanian Amran Sulaiman meyakini produksi beras nasional tahun ini bakal jadi yang terbesar dalam 10 tahun terakhir. Ini sesuai data BPS yang memperkirakan total produksi beras nasional bisa mencapai 75,56 juta ton gabah kering giling, surplus 10,56 juta ton beras. Dia yakin produksi ini mampu menutup defisit sebanyak 30 ribu hektar lahan gagal panen sepanjang 2015. Dengan hasil produksi sebesar itu, dia yakin bisa menstabilkan harga kebutuhan bahan pangan. Hal lain yang dilakukan adalah mengetatkan impor berbagai kebutuhan, semisal tomat, bawang merah, hingga beras.
"Februari kita tidak impor beras. Karena harga sudah stabil. Terima kasih para pedagang, industri dan petani untuk kerja samanya. Sehingga sampai detik ini, kita belum impor beras itu berkat kerja keras bapak dan ibu semua yang ada di sini. Saya mewakili pemerintah mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu sekalian," katanya, Rabu (26/8/2015)
Amran menargetkan ekspor bawang merah tahun ini mencapai tiga ribu ton. Hingga bulan ini,
Indonesia sudah mampu mengekspor sebanyak 1.300 ton bawang merah ke sejumlah negara.
Sementara itu, mengenai pertumbuhan sektor pertanian, menurut Amran Sulaiman cukup
terhambat proses tender terhadap pengadaan benih, pupuk, dan mesin pertanian. Karena itu,
Kementerian telah meminta agar proses pengadaan tersebut bisa diubah menjadi penunjukan
langsung dan telah mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi.
Editor: Malika