BERITA

Lima Aliran Radikal Berkembang di NTB, Termasuk JI

"Lima aliran radikal tersebut diantaranya Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Salafi, teroris jaringan Poso serta Jamaah Islamiah yang mengandung unsur radikal. Ada juga kelompok Kristiani garis keras."

Lima Aliran Radikal Berkembang di NTB, Termasuk JI
Salah satu fatwa dari Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) beraliran radikal. (Sumber: situs ansharuttauhid.com)

KBR, Mataram - Sejumlah kelompok Islam radikal mulai tumbuh dan berkembang di Nusa Tenggara Barat.

Lima kelompok radikal itu berada di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara di Pulau Lombok, serta Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu di Pulau Sumbawa.


Bahkan aliran radikal di Bima dan Dompu disebut-sebut sudah bergabung dengan jaringan teroris.


Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) NTB M. Natsir menyebut lima aliran radikal tersebut diantaranya kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Salafi, teroris jaringan Poso serta Jamaah Islamiah yang mengandung unsur radikal. Ada juga kelompok Kristiani garis keras yang mencoba melakukan kristenisasi umat Hindu di Kabupaten Lombok Utara.


Natsir mengatakan jumlah pengikut aliran radikal ini berjumlah ratusan orang. Meski tidak terlalu banyak namun mereka cukup solid.


"Kalau di Bima dan Dompu itu dia bergabung dengan teroris, sehingga saya tadi sampaikan perlu diadakan pengajian oleh masing-masing organisasi keagamaan sebagai filter dari aliran-aliran radikal itu, khususnya di Bima dan Dompu. Kalau di Lombok saya lihat Tuan Guru (pemuka agama) masih dipercaya, masih berjalan pengajian terus sehingga filternya tetap ada," kata Natsir di Mataram, Kamis (20/8).


M Natsir menuturkan pertumbuhan aliran radikal ini tergolong lamban karena  mereka yang direkrut menjadi pengikut merupakan orang yang betul-betul dapat dibai’at atau disumpah janji setia sehingga menjadi militan.


Cara mereka merekrut adalah dengan membidik fasilitas publik seperti masjid sebagai pusat kegiatan, baru mereka menyasar orang-per orang.


Melihat kondisi ini, Natsir mengatakan perlu ada kegiatan pengajian oleh organisasi-organisasi keagamaan moderat sebagai filter untuk menangkal aliran radikal tersebut, utamanya di Bima dan Dompu.


Editor: Agus Luqman 

  • islam radikal
  • ntb
  • kelompok radikal

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!