BERITA

KKP Kembangkan Sentra Bisnis Perikanan di Pulau-pulau Terkecil

KKP Kembangkan Sentra Bisnis Perikanan di Pulau-pulau Terkecil

KBR, Jakarta- Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengembangkan sentra bisnis perikanan di pulau-pulau terkecil dan terdepan. Sekretaris Jendral KKP, Sjarief Widjaja mengatakan ini dilakukan untuk mengembangkan investasi di pulau-pulau terkecil. Kata dia, sentra bisnis itu rencananya akan dikembangkan di 15 lokasi. 5 lokasi pertama akan mulai dibangun tahun ini di Simelue,Natuna, Sangihe, Merauke dan Yamdena. Pemerintah akan menggelontorkan dana 100 Milyar untuk tiap-tiap pengembangan pulau yang diwujudkan dalam program penataan kawasan, pemberian bantuan alat-alat produksi, permodalan dan pembangunan infrastruktur dasar.

"Pertama kita akan menata kawasan jadi kita akan bikin rencana zonasi, yang kedua kita langsung bikin kelembagaan, kami sudah kerjasama dengan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menangah untuk mulai membantu mengkoperasikan, kita juga membantu alat-alat produksi, bantuan permodalan dan infrastruktur dasar, kalau kita bicara, kita rencana ada 15 pulau dan sebagainya, kita tidak ada intensi untuk kita berpikir menjual, menyewakan atau apa, tidak, tapi justru kita akan melakukan intervensi ke 15 pulau tadi sebagai suatu model pembangunan pulau-pulau kecil terluar secara terpadu berbasis perikanan rakyat," jelasnya di kantor KKP, sore tadi, Rabu (19/8/2015).

Sjarief menegaskan tidak ada program KKP yang bermaksud menjual pulau-pulau terkecil ke pihak asing. Menurutnya pihak asing hanya akan mendapatkan hak investasi di kawasan hilir seperti pengadaan alat-alat pengolahan. Sedangkan pada industri hulu, masyarakat akan tetap mendapatkan prioritas untuk mengolah hasil ikan tangkap atau hasil laut lainnya. 

Editor: Malika

  • investasi
  • bisnis perikanan
  • sentra bisnis perikanan
  • KKP
  • pulau-pulau terkecil

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!