BERITA

ICW: Pertanyaan Pansel KPK Kurang Tajam!

"Ada sejumlah pertanyaan mendasar yang luput ditanyakan pansel. Misalnya mengenai harta kekayaan kandidat yang tidak ditanyakan secara mendalam. "

Aisyah Khairunnisa

ICW: Pertanyaan Pansel KPK Kurang Tajam!
Salah satu calon pimpinan KPK Hendardji Soepandji menghadapi Panitia Seleksi, dalam tes terakhir, Selasa (25/8). (Foto: sumber www.setkab.go.id)

KBR, Jakarta - Lembaga pemantau korupsi Indonesia ICW menilai tes wawancara terbuka  yang dilakukan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK masih kurang tajam. Terutama soal aspek integritas.

Juru Bicara ICW Laola Ester mengatakan, bahkan ada sejumlah pertanyaan mendasar yang luput ditanyakan pansel. Misalnya mengenai harta kekayaan kandidat yang tidak ditanyakan secara mendalam.


"Kalau dibanding hari pertama rasanya yang hari ini lebih 'rapi'. Pansel lebih explore. Kalau dibanding dengan hari pertama pun setelah di-explore masih kurang sebetulnya," kata Laola di Gedung Sekretariat Negara, Selasa (25/8/2015).


"Beberapa soal kekayaan memang terkonfirmasi tapi tidak dikejar lebih jauh. Artinya kita mengharapkan kalau memang ada kekayaan yang diduga diperoleh dengan tidak wajar. Atau angkanya tidak terlalu wajar dengan profesi tertentu. Itu sepatutnya dikejar lebih jauh," kata Laola yang mengikuti wawancara hari kedua sejak pagi.


Laola yakin pansel KPK sudah mengantongi informasi mengenai harta kekayaan para kandidat dari berbagai sumber. Namun ia menyayangkan informasi mengenai hal itu tidak terlalu tergali.


"Saya yakin Pansel sudah terima banyak masukan dari tracker, dari masyarakat sipil, pun dari publik. Jadi ada banyak informasi yang sebetulnya sudah Pansel dapatkan dan sepatutnya dikonfirmasi. Dan bukan hanya dikonfirmasi, tapi betul-betul diketahui kebenarannya," kata Laola.


Dalam wawancara terbuka hari kedua Pansel KPK mewawancari tujuh calon pimpinan KPK. Beberapa yang ditanyai soal harta kekayaan adalah bekas Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Hendardji Supandji yang memiliki harta hingga Rp 32,5 miliar. Serta bekas auditor internal Pertamina yang mengakui bahwa ia membeli mobil BMW seharga Rp 1,2 miliar tanpa kredit.


Editor: Agus Luqman 

  • Pansel KPK
  • KPK
  • calon pimpinan KPK
  • ICW
  • korupsi
  • Laporan Harta Kekayaan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!