BERITA

Hasil Penggeledahan, Bareskrim : Ada 4000an Sapi Ditimbun

Hasil Penggeledahan, Bareskrim : Ada 4000an Sapi Ditimbun

KBR, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Mabes Polri (Bareskrim Mabes Polri) menemukan sekira 4.000 lebih ekor sapi diduga sengaja tidak dipotong oleh beberapa perusahaan untuk memainkan harga sapi di pasaran. Kepala Bareskrim Mabes Polri, Budi Waseso mengatakan padahal usia sapi tersebut sudah memasuki masa potong untuk kemudian dilempar kepasar. Kata dia, 4.000 lebih ekor sapi tersebut didapat dari penggeledahan dua tempat, yaitu PT Brahman Perkasa Sentosa (BAS) dan PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM),Tangerang malam tadi. 

“Penampungan sapi yang di tempat-tempat importir dan sampel tadi malam adalah dua lokasi yang kami  temukan dimana ditemukan ada 21.993 ekor sapi hidup disana. Dari total itu yang siap untuk dipotong ada 4.000 an. Dan itu tidak dilaksanakan pemotongan itu karena dengan alasan tidak laku jual atau tidak ada pembelinya. Nah ini yg kita dalami,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Bareskrim Mabes Polri (13/8/2015).

Sebelumnya Penyidik Subdirektorat Industri dan Perdagangan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri menggeledah dua tempat penggemukan sapi di wilayah Tangerang kemarin malam. Hal ini dilakukan karena terjadinya kelangkaan daging sapi di pasaran terutama untuk wilayah Jadebotabek dan Banten. Tempat yang digeledah adalah PT Brahman Perkasa Sentosa (BAS) dan PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM),Tangerang. Diketahui kedua perusahaan ini merupakan penggemukan sekaligus tempat pemotongan hewan ternak yang kemudian dagingnya dipasarkan untuk wilayah Jadebotabek dan Banten.


Editor: Rony Sitanggang

  • Badan Reserse Kriminal Mabes Polri (Bareskrim Mabes Polri)
  • penimbunan sapi
  • penggeledahan sapi
  • harga sapi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!