BERITA

Hanura Lobby Partai Lain Kurangi Calon Tunggal

Hanura Lobby Partai Lain Kurangi Calon Tunggal

KBR, Jakarta - DPP Partai Hanura mengisyaratkan tidak mengajukan calon kepala daerah yang masih memiliki calon tunggal. Menurut Sekjen Partai Hanura, Berlina Kartakusuma, sedikitnya jumlah kursi dan belum adanya jalinan yang pasti untuk berkoalisi dengan partai lain, membuat partainya enggan mengajukan calon kepala daerah.

Meski demikian kata dia, usaha pendekatan dengan beberapa partai lain terutama untuk koalisi Indonesia Hebat masih terus dilakukan. Dari tujuh daerah yang diperpanjang masa pendaftarannya, hanya di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat yang mengajukan calon.


"Kalau Hanura tentunya bersama-sama yang lain yah, kita masih terus berkomunikasi dan menggodok pembicaraan soal mana yang paling memungkinkan untuk disepakati oleh semua pihak yah. Memang tidak mudah tetapi saya kira kita terus berdialog dan komunikasi dengan yang lain untuk membicarakan berbagai macam kemungkinan. Dengan PDI-P kan ada kebijakan seperti apa ya kita lihat nanti apalagi kita sesame KIH, namun tidak menutup kemungkinan dengan partai lain,” ujarnya kepada KBR saat dihubungi.


Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi memperpanjang pendaftaran calon peserta Pilkada di 7 daerah yang hanya punya 1 pasangan calon. Dalam rapat pleno yang digelar siang ini, KPU sepakat untuk mengikuti rekomendasi Bawaslu tersebut.


Ketua KPU, Husni Kamil Manik mengatakan, akan mensosialisasikan keputusan ini ke daerah pada 6 sampai 8 Agustus. Setelah itu pendaftaran akan kembali dibuka pada 9 sampai 11 Agustus. Dia menambahkan, KPU daerah diminta langsung berkoordinasi dengan Paswaslu setempat terkait keputusan ini.

Editor: Erric Permana 

  • hanura
  • pilkada serentak
  • calon tunggal
  • Berlina Kartakusuma
  • Kota Mataram

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!