BERITA

Bulog Diragukan Mampu Serap Beras Petani Secara Optimal

"Pengamat Pertanian Khudori pesimistis Badan Urusan Logistik (Bulog) mampu menyerap beras petani dengan optimal tahun ini."

Sindu Dharmawan

Persedian beras bulog. Foto: KBR/Erwin Jalalludin
Persedian beras bulog. Foto: KBR/Erwin Jalalludin

KBR, Jakarta - Pengamat pertanian Khudori tidak yakin Badan Urusan Logistik (Bulog) mampu menyerap beras petani dengan optimal tahun ini.


Khudori mengatakan Presiden Jokowi terlambat mengeluarkan Instruksi Presiden soal Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Beras. Di samping itu, harga pembelian beras oleh pemerintah rendah, hanya Rp 7.300 per kilogram. HPP beras yang rendah membuat Bulog sulit bersaing di pasar, dan akan berdampak pada rendahnya serapan beras.  


"Harga yang ditentukan di Inpres itu jauh lebih rendah dibandingkan harga yang ada di pasar. Sementara bagi Bulog, kalau dia membeli di luar harga yang diatur di Inpres itu, itu resiko apapun yang terjadi itu menjadi resiko korporasi, resiko perusahaan. Itu yang membuat Bulog tidak terlalu optimal, ya karena harganya murah. Bulog hanya mau membeli sesuai HPP," kata Khudori, Minggu (9/8/2015)


Saat ini Badan Usaha Logistik (Bulog) mengklaim cadangan beras aman hingga akhir tahun meski kekeringan melanda beberapa daerah.


Kepala Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan, tahun ini Bulog akan menyerap 1,5 hingga 2 juta ton beras selama masa panen Agustus - September. Dengan demikian, cadangan beras di akhir tahun diperkirakan sekitar 1,5 hingga 1,6 juta ton.


Editor: Agus Luqman

  • beras bulog
  • serab beras petani
  • harga pembelian pemerintah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!