HEADLINE
BMKG: Evakuasi Trigana Lewat Udara Lebih Baik Pagi Hari
KBR, Jakarta- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG menyebut
pertumbuhan awan sudah mulai terbentuk di sekitar jatuhnya pesawat
Trigana Air di pegunungan Bintang, Papua. Meski begitu, Kepala Pusat
Meteorologi Publik BMKG Mulyono Hadi Prabowo mengatakan operasi evakuasi
masih bisa bisa dilakukan. Dia juga menyarankan tim evakuasi untuk
bergerak pagi hari karena awan akan semakin tebal jelang tengah hari.
"Kalau kita lihat dari perkembangan yang ada memang kecenderungannya dari pagi menjelang siang, relatif lebih kondusif untuk melakukan proses evakuasi. Namun pada saat siang menjelang sore, potensi pertumbuhan awan ini lebih banyak meskipun sepanjang hari ini kita prediksi lebih banyak kondisi berawannya," ujarnya saat program khusus KBR Pagi, Selasa (18/8).
"Kalau sekiranya untuk operasi melalui udara, bisa dilakukan sebelum menjelang tengah hari karena siang-sore hari pertumbuhan awannya akan lebih mendominasi," tutupnya.
Kemarin tim evakuasi sudah menemukan titik lokasi jatuhnya pesawat
Trigana Air di Oksibil pegunungan Bintang Papua. Pesawat itu mengangkut
49 penumpang, terdiri dari 44 orang dewasa, dua anak dan tiga bayi serta
lima kru. Badan SAR Nasional (Basarnas) memperkirakan pesawat Trigana
Air jenis ATR 42 tersebut menabrak bukit.
Editor: Dimas Rizky
- kecelakaan
- pesawat
- jatuh
- Papua
- Trigana Air
- berita
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!