KBR, Jakarta - Markas Besar Kepolisian masih terus mencari bahan-bahan penguat untuk memproses hukum pengusaha pelaku penimbunan sapi di Tangerang, Banten.
Kepala Bareskrim Mabes Polri Budi Waseso mengatakan saat ini proses gelar perkara masih dalam tahap keterangan saksi ahli. Ini untuk memastikan ada tidaknya pelanggaran unsur pidana.
Budi Waseso mengatakan sudah memanggil tiga saksi ahli, namun keterangan mereka belum memuaskan Bareskrim.
"Kita masih menunggu dari keterangan saksi ahli lain. Kita sudah mendatangkan tiga saksi ahli, tapi mereka itu belum menyatakan ada unsur pidana yang bisa ditindaklanjuti. Sebenarnya pemberkasan kita sudah selesai. Kepada calon-calon tersangka itu sudah ada (bukti). Hanya kita kan minta keterangan saksi ahli untuk menguatkan bahwa ada unsur pidananya, sehingga tindaklanjutnya penanganan itu bulat ke pengadilan," kata Budi Waseso, di Mabes Polri, Selasa (25/8).
Budi Waseso mengatakan, para saksi terdiri dari pihak Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) serta beberapa saksi ahli independen.
Keterangan saksi ahli tersebut menyebutkan adanya Peraturan Presiden (Perpres) yang isinya melemahkan temuan-temuan para penyidik saat ini. Saat ditanya mengenai identitas Perpres tersebut, Budi enggan menjawab dengan alasan masih dalam proses kajian. Namun, informasi lain menyebutkan Perpres yang dimaksud Budi Waseso adalah Perpres 71 tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Sebelumnya Bareskrim Mabes Polri menduga adanya tindak pidana penimbunan sapi, setelah aparat menggerebek dua perusahaan penggemukan sapi di Tangerang, Banten. Di sana polisi menemukan ada ribuan ekor sapi yang semestinya sudah siap potong, namun tidak kunjung dijual untuk dipotong.
Dua perusahaan itu, yaitu PT TUM dan PT BPS diduga ikut mengakibatkan terjadinya kelangkaan stok daging sapi di pasaran.
Bareskrim Polri menuding perbuatan menahan hal tersebut menyalahi UU No 18 tahun 2012 tentang Pangan dan memiliki unsur pidana.
Editor: Agus Luqman
Bareskrim: Saksi Ahli Sebut Penimbunan Sapi Belum Ada Unsur Pidana
Markas Besar Kepolisian masih terus mencari bahan-bahan penguat untuk memproses hukum pengusaha pelaku penimbunan sapi di Tangerang, Banten.

Ilustrasi penjual daging sapi. (Foto: Muji Lestari/KBR)
Kirim pesan ke kami
WhatsappBerita Terkait
BERITA LAINNYA - NASIONAL
Pemerintah Diminta Antisipasi Efek Domino Kenaikan Harga BBM
Kenaikan harga BBM nonsubsidi juga akan memicu inflasi dan pemborosan APBN.
399 Daerah Masuk Kategori Digital, yang Lain?
Total sudah 73,6 persen pemda yang masuk kategori digital.
Bapanas: Harga Beras Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi Tahunan
Kenaikan harga beras tertinggi didominasi terjadi di wilayah timur Indonesia.
Ketum PSI Kaesang Pangarep Minta Dukungan PGI dalam Isu Toleransi Beragama
"Kami ini masih butuh nasihat yang banyak, Pak Pendeta. Jadi mohon nasihatnya, mohon bimbingannya, mohon supportnya bagaimana kami bisa melakukan itu semua."
Berbagai Fasilitas yang Disiapkan Pemerintah untuk ASN di IKN
Pembangunan IKN Nusantara salah satu upaya pemerintah untuk mendorong pemerataan.
Harga BBM Nonsubsidi Naik, Bakal Ada Eksodus Pengguna Ke BBM Subsidi?
Celios menyebut kenaikan harga BBM terutama Pertamax memunculkan sejumlah kekhawatiran. Salah satunya perpindahan atau pergeseran dari pengguna BBM nonsubsidi beralih ke BBM subsidi.
APBN APBD Dipakai Belanja Produk Impor, Jokowi: Bodoh Sekali!
Menurut Presiden Jokowi, hingga saat ini ini realisasi belanja produk dalam negeri di APBN baru 69 persen, sedangkan APBD 56 persen.
Derita dan Luka Korban Kawin Tangkap (Bagian 2)
Upaya menghapus kawin tangkap di NTT
Bedah Prospek Emiten Energi dan EBT
Mencari potensi cuan di emiten ramah lingkungan
Menteri Investasi: Kerusuhan di Rempang karena Kesalahpahaman
Pemicunya yaitu informasi terkait adanya relokasi atau penggusuran terhadap masyarakat setempat.
53 Persen Masyarakat Dimintai Jaminan saat Pengajuan KUR
43 persen masyarakat masih meminta informasi tata cara pengajuan KUR.
Resmikan Whoosh, Jokowi: Jangan Takut Dikritik dan Mencoba Hal Baru
Nama Whoosh adalah singkatan dari Waktu Hemat Operasi Optimal Sistem Hebat.
Nining Elitos, Aktivis Buruh yang Punya 'Darah' Pejuang
Pengabdian Nining Elitos bagi perjuangan buruh
Bawaslu: Intimidasi, Ancaman Serius Pemilu 2024
"Intimidasi bisa terkait kepada yang namanya peserta pemilu, kepada penyelenggara Pemilu, apalagi kepada pemilih"
Whoosh Mulai Beroperasi, Luhut: Gratis Hingga Pertengahan Bulan
"Kami bersepakat hingga pertengahan Oktober, bapak presiden, pengoperasian kereta api cepat Jakarta Bandung masih tidak dikenakan biaya atau gratis,"
BKKBN: Serapan Dana Bantuan Stunting Masih Rendah
"Masih terdapat 160 kabupaten kota yang penyerapan anggaran masih 0 persen"
Jokowi Resmikan Kereta Cepat, Whoosh Mulai Beroperasi
"Kereta Cepat Jakarta Bandung ini menandai modernisasi transportasi massal kita yang efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi"
Derita dan Luka Korban Kawin Tangkap (Bagian 1)
Kawin tangkap merendahkan martabat perempuan
Setahun Tragedi Kanjuruhan, Korban Tuntut Keadilan
“Yang kita tuntut tentu pejabat tertinggi di Kepolisian Daerah Jawa Timur yang menjabat saat terjadi peristiwa yaitu Nico Afinta,"
FOMO Sapiens: Etika Review Makanan dan Pelecehan Fisik
Menyoal cekcok food vlogger dan perkara pelecehan yang dialami musisi perempuan.
Recent KBR Prime Podcast
Malaysia Larang Pengedaran Buku Diduga Hina ART RI
Kabut Asap Makin Tebal, Jambi dan Palembang Terapkan PJJ
Kabar Baru Jam 7
Polemik Dicabutnya Aturan Karpet Merah Eks Koruptor Nyaleg
Mahkamah Agung Batalkan Dua Ketentuan terkait Eks Napi Korupsi Nyaleg
Most Popular / Trending