BERITA

Amankan Operasi Pasar, Polda Metro Turunkan Personil

Amankan Operasi Pasar, Polda Metro Turunkan Personil
Pembeli memeriksa daging sapi pada Operasi Pasar yang dilakukan Perum Bulog Divre Jawa Barat di pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/8/15). Foto: Antara

KBR, Jakarta- Kepolisian Daerah Metro Jaya mengerahkan pasukan untuk mengamankan dan mendampingi operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah pasca melambungnya harga daging dibeberapa tempat. Juru Bicara Polda Metro Jaya, Muhammad Iqbal mengatakan, hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan semakin langka dan mahalnya harga daging sapi di wilayah Polda Metro Jaya. Langkah lainnya kata dia adalah dengan digeledahnya beberapa rumah potong hewan untuk menghindari penimbunan.


“Yang pertama Kapolda sudah memerintahkan seluruh Kapolres untuk mengamankan operasi pasar. Jangan sampai operasi pasar untuk menjual daging dengan harga yang terjangkau malah tidak diterima oleh kelompok-kelompok tertentu, itu kita amankan dan kita kawal. Yang kedua jajaran juga sudah melakukan pendekatan kepada rumah potong hewan dan asosiasi peternak untuk tidak menimbun daging. Apabila itu dilakukan dan kami temukan, maka akan diproses hukum,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Polda Metro Jaya, Kamis (13/8/2015).


Juru Bicara Polda Metro Jaya, Muhammad Iqbal menghimbau kepada para pedagang untuk tidak memanfaatkan kondisi ini dengan ikut menimbun daging sapi. Sebelumnya, beberapa operasi pasar daging murah yang dilakukan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta mendapat penolakan oleh pedagang pasar di beberapa tempat. Misalnya Operasi pasar daging murah di Pasar Klender ditolak para pedagang pada hari Selasa lalu. Akhirnya dengan terpaksa operasi pasar dipindahkan ke Kantor Kelurahan Malaka Jaya. 


Editor: Malika

  • operasi pasar daging
  • operasi pasar
  • daging sapi
  • Polda Metro Jaya

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!