NASIONAL

Protes BBM Tak Digubris, Aptipindo Datangi ESDM

"KBR, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Tempat Istirahat Pelayanan Jalan Tol Indonesia (Aptipindo) bakal mendatangi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pekan depan."

Quinawaty Pasaribu

Protes BBM Tak Digubris, Aptipindo Datangi ESDM
ESDM, Aptipindo, BBM, SPBU

KBR, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Tempat Istirahat Pelayanan Jalan Tol Indonesia (Aptipindo) bakal mendatangi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pekan depan. Hal itu dilakukan untuk menyampaikan protes mereka terhadap kebijakan penghapusan penjualan BBM bersubsidi jenis Premium di jalan tol.


Pengurus Asosiasi, Whari Prihartono mengatakan, sebelumnya mereka telah melayangkan protes ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), namun tak mendapat respon. Kata dia, pihaknya mengalami kerugian rata-rata Rp10 juta per rest area setiap harinya. Kerugian itu terjadi sejak diberlakukannya kebijakan penghapusan penjualan BBM subsidi jenis Premium di jalan tol di Pulau Jawa.

"Kerugiannya banyak ya, kalau semuanya potensi rest area hampir mencapai rata-rata Rp10 juta perhari. Pokoknya sejak diberlakukan kebijakan itu kita nurut. Tapi kita akan terus protes. Sayangnya, BPH Migas tidak ada respon. Makanya kita mau ke Kementerian ESDM." katanya kepada KBR (10/08).

Pada 6 Agustus lalu, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membuat kebijakan penghapusan penjualan BBM subsidi jenis Premium di seluruh jalan tol di Pulau Jawa. Total sekitar 29 SPBU yang berada di ruas jalan tol. Dua berada di Surabaya sedangkan 27 lainnya berada di Jawa Barat.

Kebijakan penghapusan penjualan Premium di jalan tol itu dilakukan untuk menjaga kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi agar tidak jebol. Sebab, menurut catatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), jika tidak dikendalikan maka Premium akan habis pada 19 Desember 2014.


Editor: Quinawaty Pasaribu

  • ESDM
  • Aptipindo
  • BBM
  • SPBU

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!