NASIONAL

Chairul Tanjung: Suku Bunga Tinggi Wajar

"Pemerintah memaklumi suku bunga tinggi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Menko Perekonomian, Chairul Tanjung, mengatakan tingginya suku bunga ini merupakan kebijakan ekonomi ketat (tight money policy) yang dijalankan akibat masih besarnya defisit nerac"

Chairul Tanjung: Suku Bunga Tinggi Wajar
chairul tanjung

KBR, Jakarta – Pemerintah memaklumi suku bunga tinggi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Menko Perekonomian, Chairul Tanjung, mengatakan tingginya suku bunga ini merupakan kebijakan ekonomi ketat (tight money policy) yang dijalankan akibat masih besarnya defisit neraca berjalan Indonesia. 


Namun, Chairul mengakui jika suku bunga tinggi terjadi terlalu lama dan berlebihan maka akan mengganggu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

 

“Defisit current account ini harus diturunkan ibarat demam dengan cara melakukan tight money policy. Konsekuensi dari tight money policy ini adalah turunnya pertumbuhan ekonomi,” kata Chairul dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/8).


“Tetapi hati-hati kalau ini terlalu panjang dan terlalu berlebihan maka perlambatan ekonomi akan mengganggu penyerapan tenaga kerja dan akan mengganggu penurunan kemiskinan,” tambahnya.  

 

Menurut Chairul, BI akan lebih rileks untuk melonggarkan tight money policy jika pemerintah mengetahui dan menjalankan langkah-langkah untuk mengurangi defisit neraca berjalan. 


Permasalahan ini akan dibahas dalam pertemuan konsultasi dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan beberapa kementrian terkait. Dalam pertemuan ini akan dibahas langkah-langkah yang akan dilakukan sesuai dengan data dan fakta yang ada sehingga kebijakan makro perekonomian Indonesia baik fiskal, moneter, dan sektoral dapat segera dibuat. 


Hingga bulan Juli kemarin suku bunga Bank Indonesia masih berada di angka 7.5 persen. Angka ini belum mengalami penurunan sejak November 2013. 


Editor: Antonius Eko 

  • chairul tanjung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!