NASIONAL

Pengamat: Pertumbuhan Kredit Perbankan Diperkirakan Turun 5 Persen

Pengamat: Pertumbuhan Kredit Perbankan Diperkirakan Turun 5 Persen

KBR68H, Jakarta - Penaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi tujuh persen dinilai akan berdampak pada turunnya pertumbuhan kredit perbankan nasional.

Pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan turun di kisaran angka lima persen.

Pengamat perbankan Achmad Deni Daruri mengatakan, sebagian besar penurunan kredit diperkirakan dari kredit perusahaan-perusahaan importir.

Meski demikian turunnya kredit perbankan dinilai masih wajar di tengah melemahnya ekonomi dunia.

"Kalau dilihat dari target pertumbuhan kredit memang sudah konservatif tahun lalu. Jadi saya rasa tidak begitu banyak mereka melakukan revisi kreditnya. Paling turun sekitar 5 persen dari seluruh target yang diberikan. Karena sebelumnya juga konservatif karena Perbankan juga melihat pelemahan ekonomi global dua tahun terakhir," ujar Deni saat dihubungi KBR68H

Pengamat perbankan Deni Daruri menambahkan, Bank Indonesia terlambat menaikkan suku bunga acuan di saat nilai tukar rupiah sudah menembus angka Rp 11 ribu per dolar Amerika. Seharusnya suku bunga acuan dinaikkan sebelum nilai tukar rupiah menembus angka Rp 10 ribu.

Pekan ini Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan menjadi 7 persen. Tujuannya untuk mengerem agar rupiah tidak makin jatuh bebas. Angka suku bunga kali ini sama dengan tahun 2009 saat krisis ekonomi global sedang masuk masa pemulihan.


Penaikan suku bunga acuan ini diperkirakan menurunkan pertumbuhan kredit perbankan. Hingga pertengahan Agustus 2013, pertumbuhan kredit hanya 19,6 persen dalam setahunan (year on year).

Pada penutupan perdagangan valuta asing Jumat kemarin, rupiah ditutup sedikit menguat sebesar Rp10,924 per satu dolar Amerika. Pada Jumat itu, rupiah sempat melemah di angka Rp11,184 per dolar Amerika.

Editor: Agus Luqman

  • suku bunga acuan
  • BI Rate
  • rupiah
  • Bank Indonesia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!