NASIONAL

Wabah PMK Ternak, Kementan Bantah Dugaan Lalai

Wabah PMK

KBR, Jakarta - Kementerian Pertanian mengklaim telah melakukan respon cepat dalam penanganan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Indonesia.

Kepala Pusat Karantina Hewan Kementerian Pertanian Wisnu Wasisa Putra menyebut, sebelum kejadian PMK pada tahun ini, Indonesia masih tercatat sebagai negara bebas PMK tanpa vaksinasi yang diakui lembaga kesehatan hewan dunia atau World Organization for Animal Health.

"Kami tegaskan bahwa Badan Karantina Pertanian bersama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dirjen PKH telah melakukan respon cepat dan terukur dalam penanganan PMK melalui penerbitan beberapa Kepmentan, surat edaran, dan pedoman pelaksanaan pengawasan ternak sesaat sejak ditemukan kasus PMK pertama kali," kata Kepala Pusat Karantina Hewan Kementerian Pertanian Wisnu Wasisa Putra dalam keterangan pers, Jumat (15/7/2022).

Wisnu juga mengimbau pelaku usaha bidang perdagangan hewan dan ternak, baik di dalam ataupun luar negeri, agar melakukan pelaporan ke kantor karantina pertanian terdekat sebelum melakukan lalu lintas hewan ternak. Lalu lintas itu baik antar area ataupun untuk kegiatan ekspor dan impor. Ini dilakukan untuk menjamin kesehatan hewan agar tidak merugikan masyarakat.

"Untuk menjamin kesehatan hewan tersebut dan tidak merugikan masyarakat khususnya peternak akibat masuk atau transfernya penyakit hewan ke wilayah Indonesia," imbuhnya.

Baca juga:

- Wabah PMK, Ombudsman: Badan Karantina Gagal

- Ombudsman Duga Pemerintah Lalai Tangani PMK

Sebelumnya, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menduga ada kelalaian Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian dalam mencegah dan menanggulangi wabah PMK di Indonesia.

Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika mengatakan, Badan Karantina Kementan lalai dalam mengidentifikasi risiko penyebaran wabah PMK dari Jawa Timur ke daerah-daerah lain di Indonesia. Akibatnya penyebaran wabah PMK pun meluas.

Editor: Fadli Gaper

  • Wabah PMK

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!