Article Image

NASIONAL

Peluang Investasi di Sektor Properti Pascapandemi

KBR, Jakarta- Geliat sektor properti sudah mulai terlihat di masa transisi dari pandemi ke endemi. Selama dua tahun terakhir sektor ini ikut terpukul dan berimbas ke turunnya daya beli. 

Tekanan di bisnis properti ini diakibatkan keadaan awal pandemi yang serba tak pasti, sehingga masyarakat lebih memilih menahan uang mereka daripada membelanjakannya.

Namun sejak 2021, menurut pengamat dan konsultan properti Anton Sitorus, industri properti mulai mengalami recovery, terutama di sektor hunian.

“Pandemi ini membuat orang mencari keamanan, kenyamanan. Kalau di hunian, yang benar-benar bisa melindungi orang-orang dari dampak pandemi adalah rumah tapak. Residensial khususnya rumah tapak ini, mulai overall mengalami recovery, walaupun masih di bawah saat prepandemi,” jelas Anton.

Sedangkan sektor properti yang masih tertekan adalah perkantoran. Berubahnya aktivitas masyarakat dari work from office ke work from home atau work from anywhere menyebabkan banyak pengusaha tak lagi memilih gedung perkantoran sebagai pilihan utama tempat bekerja.

“Ada tren co-working space. Semua ini berimbas kepada sektor perkantoran yang boleh dibilang mungkin masa depannya akan ga sama dengan yang dulu-dulu,” katanya.

Baca juga:

Masih Muda Punya Hunian, Why Not?

Pantang Boncos di Era Normal Baru

Pengamat dan Konsultan Properti Anton Sitorus menyebut optimistis sektor properti akan bangkit meski dihantui oleh inflasi. (Dok: Pribadi)

Menyoroti prospek sektor properti ke depan, Anton menyebut rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur tak akan memberikan banyak pengaruh pada properti di Jakarta.

“Menurut saya ga akan turun. Bisa jadi malah akan meningkat lebih tinggi lagi. Sekarang ini daerah CBD, daerah Sudirman, Thamrin, Kuningan dan Gatot Subroto kan ditempati pemerintah. Kalau misal pemerintah pusat tersebut pindah ke Kalimantan Timur, tentu kan akan dikelola atau disewakan,” katanya.

Proses pemindahan itu pun nantinya akan dilakukan secara bertahap yang membuat prospek properti di Jakarta masih akan cerah.

Di 2020, meski belum tumbuh signifikan, Anton menilai sektor properti masih menjadi instrumen investasi yang menjanjikan. Menurutnya belum terlambat jika ingin membeli properti di tahun ini.

Sekarang ini yang lagi demand-nya tinggi ya landed property ya, mau itu rumah atau ruko, atau rukan. Kita masih berada di posisi di bawah, di mana potential upside masih cukup terbuka,” ujar Anton.

Dengarkan obrolan lengkap bersama pengamat dan konsultan properti Anton Sitorus mengenai prospek pasar properti memasuki era endemi di podcast Uang Bicara episode Peluang Investasi di Sektor Properti Pascapandemi di KBRPrime, Spotify, Google Podcast dan platform mendengarkan podcast lainnya.