NASIONAL

Hari Kependudukan Dunia: BKKBN Dorong Sinkronisasi Data Kependudukan

"Dibutuhkan penyamaan konsep data kependudukan supaya kedepannya bisa lebih terukur."

Resky Novianto

Data Kependudukan
Jumlah penduduk terus meningkat. Kerumunan warga berbelanja kebutuhan lebaran di Pasar Pembangunan, Kepulauan Bangka Belitung (21/5/2020). (Foto: ANTARA/Anindir

KBR, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong pencocokan data kependudukan. Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Bonivasius Prasetya mengatakan, saat ini data kependudukan masih terpusat di sejumlah institusi dan lembaga. Karena itu, dibutuhkan penyamaan konsep data kependudukan supaya kedepannya bisa lebih terukur.

"Kalau kita punya suatu data kependudukan maka rancangan yang kita lakukan nanti Sabang sampai Merauke sampai ke desa itu akan tetap sama tapi kalau masing-masing lembaga mempunyai data yang berbeda-beda? semua data betul, data PK21 betul, data SDGs Desa betul, data DTKS betul, data adminduk betul semua dengan konsep yang berbeda-beda. Kalau konsepnya berbeda-beda, berarti tidak satu data sehingga ketika kita melakukan perencanaan pembangunan kependudukan maka akan terjadi perbedaan-perbedaan, bagaimana kita bisa melaksanakan atau mengimplementasikan program-program,"ujar Bonivasius dalam Acara Bertajuk 'Dunia dengan 8 Miliar Orang: Memastikan Hak dan Pilihan untuk Semua Menuju Ketahanan Demografi' di Jakarta, Senin (11/7/2022).

Bonivasius menambahkan, Indonesia harus mengantisipasi perubahan populasi kependudukan yang berjalan sangat cepat. Sinkronisasi data kependudukan, menurut Bonivasius, bisa memitigasi berbagai dampak negatif, sekaligus memanfaatkan peluang terkait perubahan demografi.

November 2022, Penduduk Dunia 8 Miliar

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan, jumlah penduduk dunia pada November nanti akan mencapai 8 miliar orang. Mengomentari laporan PBB itu, Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN, Faharuddin mengatakan, Indonesia terus mengantisipasi segala kemungkinan terkait peningkatan jumlah penduduk itu. Diantaranya, dengan meningkatkan layanan kesehatan guna menekan kasus kematian ibu melahirkan dan bayi lahir.

"Peringatan Hari Kependudukan Dunia Tahun 2022 ini menjadi sangat penting artinya, karena dikaitkan dengan kenyataan yang kembali menggugah perhatian kita, tentang perkembangan jumlah penduduk dunia. PBB telah menetapkan bahwa tahun ini, tepatnya pada bulan November 2022, penduduk dunia akan mencapai 8 miliar orang. Kita telah berhasil mengurangi kemiskinan, dan mencapai kemajuan luar biasa dalam layanan kesehatan kematian bayi, dan ibu pun sudah menurun. Manusia kini hidup lebih lama dan lebih sehat," ujar Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN, Faharuddin (11/7/2022).

Faharuddin menambahkan, dengan populasi penduduk dunia yang semakin meningkat, masyarakat diharapkan semakin menyadari perubahan demografi berikut dampak turunannya.

Baca juga:

- Wapres: 2022, Turunkan Angka Stunting Minimal 3 Persen

- Prokes Covid, DPR Desak Pengetatan Saat Kasus Naik

11 Juli ini, seluruh dunia memperingati Hari Kependudukan. Tahun ini, tema yang diusung adalah "Dunia dengan 8 Miliar Orang; Memastikan Hak dan Pilihan untuk Semua Menuju Ketahanan Demografi".

Editor: Fadli Gaper

  • Hari Kependudukan Dunia
  • Penduduk Dunia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!