NASIONAL

Harga Gandum Tinggi, Dorong Pangan Lokal

""Untuk itu, semua pihak harus kembali memperkuat komitmen penganekaragaman konsumsi pangan lokal.""

Dwi Reinjani

pangan lokal
Ilustrasi. Buruh minum air setelah memanen gandum di Punjab, India, pada 2012 lalu. (Foto: Reuters/Ajay Verma)

KBR, Jakarta - Penggunaan bahan pangan lokal semakin ditingkatkan seiring kenaikan harga pangan global, terutama gandum.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menjelaskan, kenaikan harga gandum dunia berdampak pada harga-harga pangan seperti mie dan roti. "Untuk itu, semua pihak harus kembali memperkuat komitmen penganekaragaman konsumsi pangan lokal," ujarnya dalam keterangan resmi (21/7/2022). 

Arief menyebut, Bapanas mendorong pelaku usaha, BUMN, Perum Bulog, dan Holding Pangan ID FOOD, serta sektor swasta bersinergi meningkatkan pendistribusian dan penjualan produk pangan lokal alternatif.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, jika BUMN pangan bisa mensubstitusi makanan berbahan gandum ke beras atau singkong sebanyak 10 persen, maka akan menghemat pengeluaran sebanyak Rp2,4 triliun per tahun.

Baca juga:

- Antisipasi Krisis Pangan, Jokowi Pastikan Ketersediaan Beras

- Ketahanan Pangan, Mentan Yakin Beras Cukup Hingga Tahun Depan

Sorgum, Alternatif

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, sorgum bisa menjadi alternatif bahan pangan selain beras. Sorgum merupakan tanaman sejenis biji-bijian sereal.

Kata Jokowi, alternatif itu harus disiapkan guna menghadapi ancaman krisis pangan dunia. Sebab, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan akan terjadinya krisis pangan global.

"Kita ingin banyak alternatif-alternatif, banyak pilihan-pilihan yang bisa kita kerjakan di negara kita. Diversifikasi pangan, alternatif-alternatif bahan pangan tidak hanya tergantung pada beras, karena kita memiliki jagung, memiliki sagu, dan juga sebetulnya tanaman lama kita yang ketiga adalah sorgum," kata Jokowi saat meninjau panen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (2/6/2022).

Editor: Fadli Gaper

  • pangan lokal
  • sorgum
  • food estate

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!