BERITA

Wapres Minta Peran Generasi Muda Tingkatkan Literasi Ekonomi Syariah

""Pada gilirannya hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah secara berkelanjutan,”"

Heru Haetami

Wapres Minta Peran Generasi Muda Tingkatkan Literasi Ekonomi Syariah
Sambutan Wapres Ma'ruf Amin dalam Temu Ilmiah Nasional ke-XX oleh Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Senin (26/7). (Setwapres)

KBR, Jakarta-   Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta generasi muda meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah secara luas. Menurutnya, hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman mengenai ekonomi dan keuangan syariah sehingga dapat diterima baik oleh masyarakat.

Menurut Wapres, pemahaman literasi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

“Semakin tinggi literasi ekonomi dan keuangan syariah pada masyarakat maka akan semakin tinggi pula penggunaan barang dan jasa yang halal dan sesuai syariah oleh masyarakat. Pada gilirannya hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah secara berkelanjutan,” kata Ma'ruf dalam sambutan secara daring Temu Ilmiah Nasional (Temilnas) ke-20  yang diselenggarakan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI), Senin (26/07/2021).

Wapres Ma'ruf Amin mengungkapkan berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2019 menunjukkan bahwa tingkat Literasi Keuangan Syariah Nasional baru mencapai 8,93%, sedangkan Indeks Inklusi Keuangan Syariah Nasional adalah 9,1%. Sementara survei Bank Indonesia (BI) 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi ekonomi dan keuangan sosial syariah nasional sebesar 16,2%.

"Kondisi ini mencerminkan bahwa masih diperlukan kerja keras agar pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah lebih meningkat," kata Wapres

Wapres mengklaim bahwa tren ekonomi syariah di tengah pandemi justru menunjukkan kinerja yang cukup baik.

Menurut Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2020 oleh BI, Maruf menyebut jika diwakili sektor prioritas pengembangan ekosistem halal value chain seperti pertanian, makanan halal, fesyen muslim dan pariwisata ramah muslim, kontraksi ekonomi syariah Indonesia pada 2020 mencapai -1,72% year on year. Angka itu kata dia, tidak sedalam yang dialami ekonomi nasional yang mencapai -2,07%.

“Laporan Islamic Finance Country Index (IFCI) Tahun 2020 juga menyebutkan bahwa dari 42 negara yang disurvei terkait keuangan syariah, Indonesia menempati posisi ke-2 dengan skor 82,01 setelah Malaysia,” katanya

Editor: Rony Sitanggang

  • pandemi covid-19
  • perbankan
  • wapres ekonomi syariah
  • Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI)
  • Temu Ilmiah Nasional (Temilnas)

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!