BERITA

PON XX Papua Boleh Dihadiri Penonton? Jokowi Putuskan September Mendatang

"Kepastian itu akan diputuskan langsung oleh Presiden Joko Widodo."

Resky Novianto

PON XX Papua Boleh Dihadiri Penonton? Jokowi Putuskan September Mendatang
Suasana lapangan pertandingan bulu tangkis di Gedung Olahraga (GOR) Waringin, Kota Jayapura, Papua, Kamis (8/7/2021). ( ANTARA FOTO/Indrayadi TH/wsj)

KBR, Jakarta - Kepastian boleh atau tidaknya penonton hadir di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua akan diputuskan pada September nanti. 

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman mengatakan, kepastian itu akan diputuskan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Marciano menjelaskan, keputusan akan diambil berdasarkan saran dan masukan dari sejumlah pihak.

"Apakah PON ini akan diselenggarakan dengan penonton penuh atau dengan sebagian penonton, ataukah dengan tanpa penonton. Itu akan ditentukan pada Bulan September, Bapak Presiden akan menentukan itu setelah mendengarkan saran-saran dari pihak terkait, dari Satgas COVID-19, dari Kapolri dan Kapolda, dan jajaran TNI dan semua dan tentunya dari Pak Gubernur (Papua)," ujar Marciano dalam webinar "PON XX Papua" di Kanal Youtube FMB9ID_IKP, Rabu (14/7/2021).

Marciano mengatakan, persiapan penyelenggaran PON Ke-20 di Papua juga telah matang dari segi sarana dan prasarananya. 

Kata dia, seluruh atlet, ofisial, pelatih, hingga masyarakat di Papua juga dipastikan telah tervaksinasi sebelum hari penyelenggaraan tersebut.

Dia menegaskan PON Ke-20 tetap dilaksanakan pada 2-15 Oktober 2021 di Bumi Cendrawasih.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan bahwa seluruh atlet, ofisial, panitia, penonton, pedagang, dan masyarakat di sekitar lokasi PON wajib divaksin. Ini untuk menjamin kesehatan dan keselamatan bagi semua yang terlibat dalam ajang nasional empat tahunan tersebut.

Editor: Wahyu S.

  • PON Papua
  • Jokowi
  • pandemi
  • COVID-19

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!