Bagikan:

Ketahanan Pangan, Mentan Yakin Beras Cukup Hingga Tahun Depan

"Maka masih akan tersisa 6 juta ton lebih memasuki tahun 2021,"

BERITA | NASIONAL

Senin, 13 Jul 2020 15:38 WIB

Ketahanan Pangan, Mentan Yakin Beras Cukup Hingga Tahun Depan

Presiden Jokowi meninjau kesiapan lahan 'food estate' di Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Kamis (9/7/2020). ANTARA/ Makna Z

KBR, Jakarta- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yakin ketersediaan pangan dalam negeri akan aman hingga memasuki tahun 2021. Kementeriannya saat ini tengah menggenjot produksi beras lewat masa tanam 2 di pertengahan tahun ini.

Kata dia, ada lahan seluas 5,6 juta hektare yang berpotensi  menghasilkan cadangan beras dalam negeri.

"Dengan percepatan tanam musim tanam 2 ini, diharapkan ada produksi setara beras --kalau semua ini berjalan dengan baik-- antara 12,5-15 juta ton pada akhir Desember 2020, diperkirakan ada stok bahkan setelah kita makan kurang lebih 15 juta ton, maka masih akan tersisa 6 juta ton lebih memasuki tahun 2021," ujarnya saat memberi sambutan dalam 'Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 2020', Senin (13/7/2020).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menambahkan, musim tanam 2 ini menjadi bagian strategis dalam menjamin ketersediaan pangan rakyat Indonesia. Untuk itu ia mendorong jajaran di bawahnya agar memanfaatkan momentum turunnya hujan untuk mengairi sawah, serta memaksimalkan aliran irigasi yang masih tersedia.

Ia juga memperkirakan ketersediaan 11 komoditas strategis akan cukup hingga akhir tahun ini.

Sebelumnya, Mentan telah meminta para petani mempercepat masa tanam di tahun ini. Langkah itu diambil untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan yang diprediksi oleh Organisasi Pangan Dunia atau FAO akan menimpa Indonesia. 

Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

Kabar Baru Jam 7

Potret Media Alternatif di Tengah Ancaman KUHP Baru (Bag.2)

Kabar Baru Jam 8

Kabar Baru Jam 10

Kabar Baru Jam 11