BERITA

Bank Indonesia Ajak Investor Global Masuk ke 4 Sektor Bisnis Ini

""Sektor manufaktur, pariwisata, perikanan, dan infrastruktur,”"

Bank Indonesia Ajak Investor Global Masuk ke 4 Sektor Bisnis Ini
Pantai Teluk Hijau, Banyuwangi, Jawa Timur (18/6/2019). Pariwisata Jawa Timur merupakan salah satu sektor yang dipromosikan Bank Indonesia ke hadapan investor global. (Foto: ANTARA/Budi Candra)

KBR, Jakarta –  Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengajak investor global untuk menanamkan modalnya di empat sektor bisnis potensial. Hal itu Dia sampaikan di ajang   Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) 2019 di London, Inggris, pada Selasa (2/7/2019). 

“Terdapat empat sektor potensial untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu sektor manufaktur, pariwisata, perikanan, dan infrastruktur,” jelas Gubernur BI dalam keterangan resminya (2/7/2019).

Di sektor manufaktur, Gubernur BI memprioritaskan investasi untuk tiga komoditas ekspor Indonesia yakni:

    <li>Otomotif</li>
    
    <li>Tekstil</li>
    
    <li>Alas kaki</li></ol>
    

    Di sektor pariwisata, wilayah yang diunggulkan untuk investasi adalah:

      <li>Danau Toba (Sumatera Utara)</li>
      
      <li>Mandalika (Nusa Tenggara Barat)</li>
      
      <li>Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur)</li>
      
      <li>Borobudur (Jawa Tengah)</li>
      
      <li>Joglosemar (Jawa Tengah)</li>
      
      <li>Bali</li>
      
      <li>Jakarta</li>
      
      <li>Banyuwangi (Jawa Timur)</li>
      
      <li>Bromo (Jawa Timur)</li>
      
      <li>Kepulauan Riau</li></ol>
      

      Di sektor perikanan, investasi diarahkan untuk kawasan Indonesia Timur. Sedangkan di sektor infrastruktur, prioritas investasi ditentukan menurut daftar proyek strategis nasional.

      “Kemudian peluang investasi di sektor infrastruktur level nasional, mengacu kepada daftar proyek strategis nasional yang diterbitkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), terdiri dari 223 proyek dan 3 program,” jelas Gubernur BI.


      Proyek Infrastruktur Prioritas

      KPPIP telah menentukan daftar proyek infrastuktur prioritas sejak tahun 2015.

      Di bidang ketenagalistrikan, misalnya, KPPIP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di 22 provinsi, serta Pembangkit Energi Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di 8 kota besar.

      Di bidang transportasi kota, KPPIP memprioritaskan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta bagian utara sampai selatan, serta Light Rail Transit (LRT) di Jabodebek dan Sumatera Selatan.

      Sedangkan untuk infrastruktur jalan, KPPIP memprioritaskan pembangunan jalan tol dengan rute:

        <li>Balikpapan - Samarinda (Kalimantan Timur)</li>
        
        <li>Manado - Bitung (Sulawesi Utara)</li>
        
        <li>Panimbang - Serang (Jawa Barat)</li>
        
        <li>Probolinggo Banyuwangi (Jawa Timur)</li>
        
        <li>Yogyakarta - Bawen (Jawa Tengah)<span id="pastemarkerend"> <br>
        


      Editor: Rony Sitanggang

       

  • investasi
  • Investor
  • Bank Indonesia
  • Inggris

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!