BERITA

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Bergerak Positif

""Apakah itu makin pasti menggeliat? Ya tergantung bagaimana fiskalnya, moneternya, dan juga deregulasinya," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution."

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Bergerak Positif
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Foto: ANTARA)



KBR, Jakarta - Kementerian Perekonomian mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik apabila dilihat dari kuartal ke kuartal.

Pada kuartal I 2016, pertumbuhan ekonomi sebesar 4,92 persen.


Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan ada pergerakan ekonomi yang positif pada kuartal kedua tahun ini.


"Coba lihat data kuartal ke kuartal atau bulan ke bulan. Maka akan terlihat pergerakan di dalam perekonomian kita. Paling tidak coba perhatikan data, katakanlah ritel. Selama beberapa kuartal itu cenderung melemah. Kita sudah mulai menyaksikan pada kuartal II tahun ini satu pergerakan yang positif," kata Darmin Nasution di Gedung Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (25/7/2016).


Darmin mengklaim ekonomi Indonesia perlahan mulai menunjukkan perbaikan.


"Kalau dilihat situasi sekarang ekonominya mulai menggeliat. Apakah itu makin pasti menggeliat? Ya tergantung bagaimana fiskalnya, moneternya, dan juga deregulasinya," imbuh Darmin.


Meski begitu, ia tak memungkiri dari tahun ke tahun belum terlihat pergerakan yang signifikan dalam ekonomi Indonesia.


Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 terendah sejak enam tahun terakhir, yakni 4,79 persen. Ini lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yakni, 5,02 persen.


Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung mengatakan optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal meningkat tahun 2016 dan 2017.


Juda Agung memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini berkisar 5 hingga 5,2 persen tahun 2016. Tahun depan diperkirakan anak meningkat lagi, berkisar 5,2 hingga 5,6 persen.


Optimisme itu, kata Juda, muncul karena adanya kebijakan tax amnesty (pengampunan pajak) yang bakal menarik dana repatriasi dari luar negeri.


Meski begitu, Juda mengingatkan pemerintah agar dapat mengelola dana tax amnesty dengan baik.


"Dana repatriasi tax amnesty seperti kita ketahui, ada load up periodenya selama tiga tahun. Kuncinya bagaimana dana ini dapat diserap sektor riil, dapat diserap perekonomian, dan bagaimana ini agar long lasting (bertahan lama)," imbuh Juda.


Pertumbuhan ekonomi banyak dipengaruhi faktor dari luar negeri. Di antaranya harga komoditas di pasar internasional rendah, ekonomi Cina melambat dan Amerika Serikat stagnan.


Editor: Agus Luqman

 

  • tax amnesty
  • pertumbuhan ekonomi 2016
  • Bank Indonesia
  • Dana Repatriasi
  • pengampunan pajak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!