BERITA

Peringkat Terbanyak Terlambat, Garuda Protes

""OTP kita itu hampir mencapai 90 persen sejak tanggal 27 hingga kemarin. Jadi apa yang disampaikan data (Angkasa Pura II) itu kami anggap belum jelas ya. ""

Peringkat  Terbanyak Terlambat, Garuda Protes
Ilustrasi (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Garuda Indonesia mengklaim tetap dapat mempertahankan ketepatan waktu (On Time Performance, OTP) di angka 90 persen. Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar mengatakan angka tersebut merupakan standar perusahaan baik di saat menjelang lebaran maupun hari reguler.

Kata Benny, ketika OTP dapat dipertahankan di atas 90 persen, artinya Garuda Indonesia masih cukup mampu membangun ketepatan penerbangan yang bagus. Kata dia,  seharusnya angka keterlambatan penerbangan dilihat dengan memperhitungkan jumlah keseluruhan penerbangan yang dimiliki maskapai.

 

"OTP kita itu hampir mencapai 90 persen sejak tanggal 27 hingga kemarin. Jadi apa yang disampaikan data (Angkasa Pura II) itu kami anggap belum jelas ya.  Karena yang perlu dilihat dalam tingkat ketepatan penerbangan berapa presentasenya? Contoh berapa kita punya flight dalam sehari, berapa yang terlambat, apakah itu dilihat hanya angka jumlahnya delayed atau total penerbangan, karena delayed sendiri sudah umum dalam penerbangan," ujar Benny S Butarbutar kepada KBR, Senin (4/7/2016).


Ia menambahkan, OTP Garuda saat menjelang lebaran itu tidak banyak berubah dibanding saat reguler dan semua pelayanan penanganan delayed telah diberikan sesuai standar penerbangan internasional. Garuda masih dapat mempertahankan OTP meski adanya 29.000 kursi tambahan yang dikeluarkan saat lebaran. Meski begitu, kata Benny, Garuda juga telah melakukan beberapa persiapan untuk menekan kemungkinan delayed di masa menjelang lebaran seperti saat ini.  


"Kemungkinan delayed sudah kita hitung makanya untuk musim angkutan lebaran, Garuda menyiapkan banyak hal seperti pertama, pesawat cadangan. Kedua, pemeliharaan pesawat jadi diupayakan layak terbang secara sempurna menghindari kemungkinan delayed. Jadi sebisa mungkin delayed diminimalisir sampai pada penggunaan web check in di dorong, sampai pada piket para pimpinan untuk hadir di lapangan supaya bisa langsung mengendalikan dan mengatasi persoalan yang ada," jelasnya. 


Sebelumnya data yang tercatat pada  On Time Performance (OTP) Penerbangan Keberangkatan Domestik Bandara Soekarno-Hatta   jumlah penerbangan Garuda Indonesia yang delayed sejak H-5 hingga hari ini adalah 82 penerbangan. Data sementara tersebut dikeluarkan   PT Angkasa Pura II per Senin (04/07) pukul 11.30 WIB.

Di bawah Garuda di urutan kedua Sriwijaya Air dengan  63 keterlambatan. Lalu di urutan ketiga Lion Air dengan  61 penerbangan yang delayed.


Editor: Rony Sitanggang

  • mudik 2016
  • Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar
  • Maskapai Garuda Indonesia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!