Menurutnya, bantuan itu dicapai murni dibangun dari hubungan baik pemerintah Indonesia dengan Nur Misuari.
"Memang historically ada hubungan dengan Indonesia. Kita kontak siapa aja sih, ga cuma dia. Seperti saya katakan, hubungan Indonesia dengan Nur Misuari baik, hubungan pemerintah Filipina juga bagus sama dia, hubungan Nur Misuari dengan Abu Sayyaf juga bagus," kata dia, Kamis(21/7).
Baca: Lagi, 7 WNI Disandera Kelompok Abu Sayyaf
Luhut mengaku pernah dua kali bertemu Misuari. Saat itu, Luhut masih menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia tahun 2001. Menurutnya, bantuan Misuari dilandaskan pada hubungan baik tersebut.
Saat ini, 10 Warga Negara Indonesia masih ditawan oleh kelompok Abu Sayyaf. Nur Misuari adalah bekas pemimpin Moro National Liberal Front(MNLF). Kelompok Abu Sayyaf merupakan pecahan dari MNLF.
Luhut memastikan pemerintah terus memantau kondisi para sandera. Informasi terakhir yang diterimanya, kesepuluh sandera dalam kondisi baik. Sekalipun meminta bantuan bekas pemimpin MNLF, Luhut memastikan upaya pembebasan tetap melibatkan pemerintah Filipina.
"Saya bilang berkali-kali, kita gunakan semua kemungkinan untuk bisa melakukan pendekatan-pendekatan terhadap penyelesaian sandera ini, bersama-sama dengan pemerintah Filipina. Tidak bisa tanpa pemerintah Filipina,"tegas Luhut.
Editor: Sasmito