BERITA

Jelang Eksekusi, Keluarga Zulfiqar Ali Sempat Diusir Aparat

Jelang Eksekusi, Keluarga Zulfiqar Ali Sempat Diusir Aparat
Rombongan keluarga terpidana mati masih menyeberang ke Nusakambangan hingga pukul 22.00 WIB. Keluarga dan jaksa dibagi menjadi beberapa grup pemberangkatan. (Foto: KBR/Muhamad Ridlo)

KBR, Cilacap– Keluarga terpidana mati Zulfiqar Ali diusir paksa dari halaman Dermaga Wijayapura oleh polisi lantaran hendak memberi keterangan kepada wartawan yang menyemut di depan gerbang. Sejumlah petugas keamanan menendang mobil dan memaksa mobil ke luar dari area dermaga Wijayapura. 


Mobil yang diketahui ditumpangi oleh istri dan orang tua Zulfiqar ini akhirnya keluar dari area dermaga. Menghindari mobil berhenti lagi, sejumlah polisi terus berada di belakang mobil dan berteriak agar mobil meninggalkan dermaga. Mereka beralasan, mobil menganggu lalu lintas halaman dermaga.


Istri Zulfiqar Ali, Siti Rohanah dari dalam mobil sempat mengatakan akan menuntut keadilan kepada pemerintah Indonesia. Sebab, selama 12 tahun ini Zulfiqar Ali sudah dibui dalam keadaan sakit. Selama di dalam penjara, dia ke luar masuk rumah sakit dan klinik lantaran penyakit komplikasi yang dideritanya.


"Tolong, ya tolong. Demi keadilan. Demi kita yang sudah mencari keadilan selama 12 tahun. Tolong. Pak Jokowi. Ini nyawa manusia. Ini bukan hewan pak. Pak Jokowi ini manusia. (memang sudah jelas eksekusi?) Iya sudah jelas, nanti sekitar jam 12 malam. Saya istrinya Pak Zulfiqar," ujarnya kepada wartawan, Kamis (28/07/2016).


Zulfiqar dituduh memiliki heroin yang dibawa oleh Gurdiph Singh, terpidana mati asal India. Belakangan, Gurdiph mencabut kesaksiannya. Ia mengaku waktu itu disiksa sehingga terpaksa mengatakan Zulfiqar sebagai pemilik 300 heroin. Namun surat pernyataan Gurdiph pada sidang PKnya dianggap tidak sah sehingga tidak dijadikan barang bukti yang sah. PK Zulfiqar ditolak MA.

Editor: Dimas Rizky

  • eksekusi mati
  • eksekusi mati jilid III
  • Zulfiqar Ali

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!