BERITA

Indonesia Klaim Beri Bantuan 1,8 Juta Dolar AS ke Negara-negara MSG

" Dana itu berupa bantuan teknis seperti bantuan dalam bidang pertanian, perikanan, penanganan bencana dan sebagainya."

Randyka Wijaya

Indonesia Klaim Beri Bantuan 1,8 Juta Dolar AS ke Negara-negara MSG
Peta kawasan penyebaran orang-orang etnis Melanesia, berdasarkan demografi dari Perserikatan Bangsa-bangsa. (Foto: Tintazul/Cruickshanks/Wikimedia/CC-BY-SA 3.0)

KBR, Jakarta - Pemerintah mengklaim telah menggelontorkan dana bantuan sekitar 1,8 juta dolar AS atau sekitar Rp23,6 triliun kepada negara-negara yang tergabung dalam Melanesian Spearhead Group (MSG).


Dana itu berupa bantuan teknis seperti bantuan dalam bidang pertanian, perikanan, penanganan bencana dan sebagainya.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan, bantuan itu diberikan pemerintah sejak tahun 2014.


"Selama ini kita juga terus memberikan bantuan capacity building kepada negara-negara MSG dari 2014 sampai dengan 2016 ini. Jumlahnya sudah lebih dari sekitar USD 1,8 juta bantuan teknis dalam bentuk capacity building. Kita berikan kepada negara-negara anggota MSG di berbagai sektor seperti pertanian, perikanan, good governance, disaster management, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan lain sebagainya. Itulah nuansa kita," kata Arrmanatha Nasir di Gedung Kemenlu Jakarta, Kamis, (14/7/2016).


Kementerian Luar Negeri menyinggung bantuan ekonomi itu, di tengah Konferensi Tingkat Tinggi pemimpin negara-negara yang tergabung dalam Kelompok Negara-negara Melanesia (MSG), pada 14 Juli 2016.


MSG beranggotakan empat negara sebagai anggota tetap yaitu Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu ditambah satu organisasi Front Pembebasan Kaledonia Baru.


Di luar lima anggota tetap itu, Indonesia juga masuk sebagai mitra rekan, sedangkan organisasi pembebebasan Papua Barat ULMWP menjadi anggota observer.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menambahkan tujuan Indonesia menjadi associate member atau anggota rekanan MSG karena kerjasama pembangunan dan ekonomi.


Indonesia memposisikan diri sebagai pintu gerbang negara-negara MSG ke pasar ASEAN dan Asia.


Keterlibatan Indonesia dalam forum MSG, kata Nasir adalah sebagai bentuk membangun bersama-sama dengan negara Melanesia.


"Kita harus lihat keterlibatan Indonesia dalam konteks MSG itu. Kita harus ingat ada sekitar 11 juta bangsa Melanesia di Indonesia di lima provinsi. Dan ini merupakan komitmen kita untuk membangun bersama-sama dengan negara-negara Melanesia di Pasifik," ujarnya.


Saat ini ULMWP sedang berjuang mendapatkan status anggota tetap dari MSG untuk memperjuangkan referendum kemerdekaan lewat Perserikatan Bangsa-bangsa PBB.


Melanesia merupakan kawasan subregion Oseania, dan merupakan satu dari tiga kawasan kultural besar di Samudera Pasifik, selain Mikronesia dan Polinesia.


Wilayah sebaran subregion Mikronesia meliputi kawasan Laut Arafura di sebelah barat hingga Fiji di sebelah timur. Selain empat negara, yaitu Vanuatu, Kepulauan Solomon, Fiji dan Papua Nugini, Melanesia juga meliputi Kaledonia Baru yang masuk wilayah Prancis, Papua Barat dan Kepulauan Maluku.


Konsep Melanesia semula didasarkan pada etnis dan ras. Namun, belakangan Eropa melihat Melanesia sebagai area budaya.


Editor: Agus Luqman 

  • ULMWP
  • Melanesia Spearhead Group (MSG)
  • Melanesia
  • Kementerian Luar Negeri
  • PBB
  • referendum Papua

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!