BERITA

Genjot Produksi Gula, Ini Cara Mentan

Genjot Produksi Gula, Ini Cara Mentan



KBR, Jakarta- Kementerian Pertanian bakal menggenjot produktivitas gula dalam negeri dengan membangun dan mengoptimalkan pabrik gula. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan kebijakan pangan yang lebih komprehensif itu bisa berjalan mulai tiga bulan ke depan.

"Masalah gula, program gula ke depan. Membangun pabrik gula. Kami bagi dua, ada intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi itu adalah kami memperbaiki ratoon, kemudian bibit unggul kita persiapkan, kemudian pabrik harus diperbaiki," kata Amran di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (26/07/16).

Amran mengatakan, strategi ekstensifikasi itu adalah dengan mengoptimalkan pabrik-pabrik yang sudah berdiri. Kata dia, pemerintah akan menyiapkan lahan 380 ribu hektare untuk ditanami tebu. Dia memperkirakan, apabila itu terealisasi, dalam kurun tiga hingga lima tahun, sudah bisa menghasilkan gula.


Amran berujar, nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun satu pabrik mencapai sebesar Rp 5 triliun, dengan asumsi kapasitas produksi mencapai 10 juta tons of cane per day.


Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan gula nasional, pemerintah akan mengimpor gula mentah atau raw sugar sebanyak 114 ribu ton. Impor itu merupakan tahap awal dari total 381 ribu ton yang direncanakan. Saat ini, harga gula pasir di pasar yang mencapai Rp 16 ribu per kilogram, sedangkan target pemerintah adalah Rp 12.500 per kilogram.


Pasca Lebaran, terdapat kenaikan harga beberapa komoditas pangan, seperti gula pasir, daging sapi, dan bawang merah. Khusus untuk gula pasir, lonjakan harga itu terjadi karena musim giling yang mundur akibat la nina. Sementara, musim giling yang mundur mengakibatkan pasokan gula untuk konsumen juga menurun.


Operasi Pasar Gula di Kalimantan Barat

Sementara itu di Kalimantan Barat, digelar operasi pasar gula di Kompleks Pasar Mawar Pontianak. Kegiatan ini dilakukan untuk melawan kartel gula yang saat ini ditengarai sengaja menahan stok gula sehingga mengakibatkan harganya melambung Rp 18-20 Ribu per kilogramnya.


Sedikitnya 10 ton Gula pasir dengan harga Rp 12 Ribu/Kg yang disiapkan pemprov, Induk Koperasi Polisi, Selasa (26/07/2016), benar-benar dimanfaatkan masyarakat. Antrian yang mengular tampak saat pertama kali operasi pasar dibuka.


Kepada jurnalis, gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan, operasi ini digelar untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gula yang sulit didapatkan di pasaran pasca lebaran. Selain itu, Cornelis  juga meminta Polisi untuk segera mengecek sejumlah gudang di Pontianak dan Singkawang terkait indikasi penimbunan untuk memainkan harga gula dipasaran. Jika memang terbukti, kartel gula yang dianggap hanya mitos selama ini, betul terjadi di Kalbar, dan Pemerintah Propinsi meminta Polisi segera menindaknya.


"Operasi pasar murah ini maksudnya karena gula begitu mahal, selain mahal juga tidak ada dipasar, oleh karena itu untuk membantu mereka yang tidak mampu kita lakukan operasi pasar sampai nanti situasi normal," kata Cornelis di Pontianak, Selasa (26/07/2016).


Sementara, Kapolda Kalbar Musyafak mengatakan, pihaknya sudah menggelar operasi sejak ada informasi gula mulai langka dan mahal. Hal ini terbukti dengan baru saja ditangkapnya seorang pedagang gula ilegal yang membawa gula Malaysia melalui pintu perbatasan Jagoy Babang Bengkayang, yang membawa 0,5 hingga 1,5 kwintal gula masuk ke Indonesia. 

Editor: Dimas Rizky

  • gula
  • harga gula
  • produksi gula

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!