BERITA

2016-07-18T18:48:00.000Z

Demo Mahasiswa Papua, Polda DIY: Silakan Lapor ke Propam Kalau Ada Pelanggaran

"Kepolisian Daerah Yogyakarta mempersilakan mahasiswa Papua melaporkan anggotanya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) jika ada pelanggaran saat menghalau aksi demo, Jumat (15/7/2016) lalu. "

Demo Mahasiswa Papua, Polda DIY: Silakan Lapor ke Propam Kalau Ada Pelanggaran
Anggota polisi berjaga saat aksi tolak OPM di depan Asrama Mahasiswa Papua, DI Yogyakarta, Jumat (15/7). Dalam aksinya mereka menolak kelompok separatis yang tumbuh di Kota Yogyakarta. ANTARA FOTO.

KBR, Jakarta - Kepolisian Daerah Yogyakarta mempersilakan mahasiswa Papua melaporkan anggotanya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) jika ada pelanggaran saat menghalau aksi demo, Jumat (15/7/2016) lalu.

Namun begitu, Anny membantah adanya penganiayaan yang dilakukan aparat pada mahasiswa asal Papua. Ia bahkan membantah adanya informasi yang menyebut Kepolisian tak membolehkan mobil PMI memberikan bantuan makanan.

"Sebetulnya kalau di medsos, katanya-katanya itu tidak sesuai di lapangan. Tidak ada kekerasan, pengekangan. Mobil PMI yang ditahan polda itu juga tidak benar. Karena PMI juga sudah mengeluarkan rilis. Ada warga papua juga ditangkap aparat digebuki, itu bohong," tambahnya.

Baca juga:

Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua, Kontras: Evaluasi Kinerja Polda DIY 


Sementara, terkait kondisi di asrama mahasiswa Papua di Jogja, Anny menyebut aman. Kata dia, tak ada penjagaan khusus di asrama mahasiswa Papua. Namun, patroli aparatnya dilakukan secara berkala.


"Kalau menerima perlakuan kasar, dianiaya, laporkan. Jadi kalau ada penganiayaan laporkan saja. Tidak ada penjagaan khusus, tetapi kita mengadakan patroli untuk memantau. Secara rutin," kata Anny kepada KBR, Senin (18/7/2016).



Mahasiswa asal Papua Trauma


Beberapa mahasiswa asal Papua di Yogyakarta masih trauma pasca pengepungan oleh Kepolisian pada Jumat (15/7/2016) pekan lalu. Salah satu mahasiswa, Roy Karoba mengatakan, beberapa kawannya ketakutan apabila keluar dari asrama. Terutama mahasiswa baru asal Papua yang baru sampai.


"Teman-teman di asrama sudah bisa keluar-masuk asrama. Untuk saat ini sudah bisa seperti biasa, meski beberapa masih trauma dan tertekan dengan persitiwa kemarin. Apalagi ada beberapa adik-adik kami yang kebetulan baru datang ke Yogya, dan langsung mengalami peristiwa ini. Jadi masih ada tekanan pada mereka," kata Roy kepada KBR, Senin (18/07/16).


Roy mengatakan, beberapa kawannya asal Papua cemas apabila peristiwa pengepungan itu terulang lagi. Kata dia, mereka lebih memilih tetap berada di asrama untuk beberapa waktu, hingga situasinya benar-benar aman.


Pada Jumat (15/7/2016), pasukan polisi Yogyakarta mengepung asrama mahasiswa Papua di Yogyakarta. Ketua Ikatan Mahasiswa Papua di Yogyakarta, Aris Yeimo mengatakan polisi datang pagi hari sekira pukul 05.30 WIB.


"Beberapa mobil dalmas sampai Barracuda, ditambah bis-bis yang milik polisi masih banyak. Sekitar ada berapa, banyaklah. Lebih dari sepuluh kendaraan itu di depan asrama sama belakang. Mereka kepung dari pagi sampai malam hari ini," tutur Aris kepada KBR, Jumat (15/7/2016).


Aris mengatakan, tidak satupun penghuni asrama bisa keluar. Begitupun dengan orang dari luar asrama. Mereka tidak bisa memasuki lingkungan asrama. Siang tadi Palang Merah Indonesia sempat datang mengantarkan makanan, namun polisi melarang mereka masuk.


Sementara itu, warga di sekitar Asrama Mahasiswa Papua, Kamasan I, Yogyakarta mengaku kebingungan dengan penjagaan polisi di sekitar kawasan tersebut. Pasalnya, menurut salah satu warga setempat, Dodo, Mahasiswa Papua dalam kondisi tenang di dalam asrama. Namun situasi seolah dibuat mencekam melalui kehadiran aparat kepolisian dalam jumlah bersar.


"Beberapa warga juga takut dengan polisi karena banyak dari mereka bersenjata lengkap, seperti mau menangkap teroris, dari pagi sampai malam berjaga," cerita Dodo saat dihubungi KBR, Sabtu (16/6/2016) malam.


Tak hanya itu, lanjutnya, polisi juga menutup akses jalan menuju asrama. Sehingga menurut warga Desa Muja Muju, Kecamatan Umbul harjo ini, bantuan logistik yang digalang warga sekitar untuk mahasiswa yang tertahan di dalam asrama menjadi terhambat.


"Kami juga menggalang bantuan, bahkan kami bingung karena pasokan makanan tidak masuk. Mobil PMI yang digunakan untuk mengirim kebutuhan logistik juga dicegat di luar oleh aparat," jelas Dodo yang juga aktif di Forum Gerakan Jogya Asat Jogya Ora Didol tersebut.


Dodo yang tinggal sekitar 30 meter dari area asrama itu mengaku khawatir dengan tindakan polisi yang dinilainya cenderung berlebihan. Ia malah mengaku cemas jika nanti terjadi keributan yang meresahkan warga.






Editor: Quinawaty 

  • Mahasiswa Papua
  • Asrama Mahasiswa Papua
  • aksi demo mahasiswa papua
  • Polda Yogyakarta

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!