BERITA

Arist Merdeka: Anda Korban Vaksin Palsu? Laporlah ke Posko

""Posko kita sudah berdiri di 34 provinsi dan di 35 kabupaten/kota yang sedang mengumpulkan masyarakat-masyarakat yang khawatir terhadap vaksin palsu itu.""

Arist Merdeka: Anda Korban Vaksin Palsu? Laporlah ke Posko
Aktivis Anak Arist Merdeka Sirait



KBR, Jakarta- Aktivis anak yang mengaku dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak),  Arist Merdeka Sirait menyebut lembaganya itu telah membuka 34 posko pengaduan korban vaksin palsu di seluruh provinsi di Indonesia. Lembaga itu telah berganti nama menjadi Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPA Indonesia) dengan ketua umum Seto Mulyadi.

Arist mengatakan, posko itu digunakan untuk menggalang suara publik dalam mengajukan gugatan.

"Posko kita sudah berdiri di 34 provinsi dan di 35 kabupaten/kota yang sedang mengumpulkan masyarakat-masyarakat yang khawatir terhadap vaksin palsu itu. Supaya kita lakukan apa yang disebut class action itu. Kita akan lakukan dalam minggu-minggu ini class action untuk melakukan gugatan masyarakat terhadap vaksin palsu," kata Arist Merdeka Sirait di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (18/07/2016).

Arist menambahkan, gugatan tersebut akan ditujukan kepada pemerintah dan pemegang kepentingan dalam kasus vaksin palsu.

"Pemerintah yang terlibat tentunya, stakeholder-nya, termasuk distributornya, termasuk pelakunya, termasuk dokter dan sebagainya. Termasuk institusi negara yang seharusnya memberikan perlindungan," ujarnya.

Ujarnya, pihaknya telah menerima 21 aduan kasus vaksin palsu di Jabodetabek. Aduan tersebut diterima Komnas sejak tiga minggu terakhir membuka posko. Hingga saat ini belum ada pengaduan dari daerah lain.

Komnas melihat kasus vaksin palsu sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak anak atas kesehatan. Beredarnya vaksin palsu, kata dia, adalah kegagalan pemerintah melindungi warga negaranya. Ini lantaran sindikat vaksin palsu telah beroperasi sejak tahun 2003. "Itu sebenarnya ada pembiaran negara sebetulnya. Ini adalah kegagalan Kementerian Kesehatan khususnya Dirjen POM," ungkapnya.

Editor: Dimas Rizky

  • vaksin palsu
  • posko vaksin palsu
  • korban vaksin palsu

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!