BERITA

Anggota DPR Ingatkan Sri Mulyani soal Sentimen Lokal dan Global

Anggota DPR Ingatkan Sri Mulyani soal Sentimen Lokal dan Global



KBR, Jakarta - Anggota Komisi Keuangan DPR Misbakhun mengingatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal sentimen lokal dan global.

Misbakhun mengatakan, Sri harus sigap menangani situasi global saat ini yang sulit, dan bisa menekan perekonomian nasional.


Selain itu, kata Misbakhun, Sri Mulyani juga harus mampu melanjutkan kebijakan yang ditelah dimulai bekas Menkeu Bambang Brodjonegoro.


"Permasalahannya adalah bahwa situasi saat ini bukan situasi yang bagus, dari sentimen global enggak memberikan sebuah situasi yang membuat ekonomi kita tumbuh dengan bagus. Yang ada tinggal sentimel lokal. Sentimen lokal kita punya isu tax amnesty, bagaimana menjalankan ini dengan baik," kata Misbakhun di Jakarta.


Misbakhun mengatakan, Sri Mulyani mendapat dua kebijakan penting dari masa kepemimpinan Bambang Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan. Kebijakan itu adalah Undang-undang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK) dan Undang-undang Pengampunan Pajak.


Dua kebijakan itu adalah hasil usaha keras Kementerian Keuangan di bawah Bambang Brodjonegoro, disamping menjadi ikon program ekonomi di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.


Baca: Perombakan Kabinet, Ini Pesan Jokowi Pada Sri Mulyani

Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet atau jilid II, pada Rabu (27/7/2016). Dari daftar perombakan kabinet itu, nama Bambang Brodjonegoro yang awalnya menempati jabatan Menteri Keuangan dialihkan ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Sementara itu, posisi yang ditinggalkan Bambang kini ditempati oleh Sri Mulyani.


Baca: Ini Komposisi Lengkap Kabinet Kerja Jokowi Pasca Reshuffle Jilid II

Editor: Agus Luqman

 

  • Kabinet Kerja
  • Kabinet Kerja jilid II
  • Reshuffle Kabinet Jilid II
  • Jokowi
  • Sri Mulyani
  • tax amnesty
  • pengampunan pajak
  • Bambang Brodjonegoro
  • sentimen pasar

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!