BERITA

Pemuda GIDI: Kami Tak Bawa Senjata Tajam, Hanya Ingin Dialog

"Salah satu tokoh pemuda GIDI, Joni Towolom menceritakan, massa yang mendatangi mushala tidak membawa senjata atau batu dan tidak bertindak anarkis."

Gun Gun Gunawan

Pemuda GIDI: Kami Tak Bawa Senjata Tajam, Hanya Ingin Dialog
Kerusuhan Tolikara. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Gereja Injili di Indonesia (GIDI) menilai aparat keamanan tidak punya alasan menembak sesaat sebelum kerusuhan di Tolikara pecah.

Salah satu tokoh pemuda GIDI, Joni Towolom menceritakan, massa yang mendatangi mushala tidak membawa senjata atau batu dan tidak bertindak anarkistis. Mereka mendatangi mushala sebanyak dua kali sebelum polisi memberikan tembakan peringatan.

"Massa datang dalam jumlah banyak. Tapi sekali lagi, mereka tidak datang dengan senjata. Mereka hanya minta solat dilakukan di dalam gedung, tidak di ruang terbuka dan tidak menggunakan pengeras suara. itu saja," kata Joni Towolom kepada KBR, Kamis (23/7/2015).


Joni menambahkan, aparat keamanan yang memberikan tembakan peringatan adalah polisi. Namun, massa dari GIDI tidak mundur setelah polisi memberikan tembakan peringatan. Amarah massa GIDI baru pecah saat aparat keamanan menembak ke arah massa.

Editor: Quinawaty Pasaribu

  • GIDI
  • Tolikara
  • Kerusuhan Tolikara
  • Konflik Tolikara

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • taufik faried9 years ago

    biasanya media lbh cepat kasih kejelasan suatu kasus ketimbang aparat/polisi,slama ini jga KBR slalu independen,tp dlm kasus tolikara ini terkesan ragu"/ada yg di tutup"i,apa krn brpgang pd kata "toleransi" atau berharap minoritas yg slama ini di perjuangkan bnr" tdk mlakukan apapun? Masjid terbakar,juga kios,pelakunya udh bsa di pastikan si"minoritas" itu,knpa butuh waktu lama utk mnjlaskan smuanya? soal kpentingan pihak lain,sy yakin ada,pasti ada,"barat" itu tdk senang mlihat musuh mreka aman dan damai,termasuk papua,"barat" akan slalu memelihara konflik papua. tp plaku pembakaran masjid & kios itu,bukan hal sulit bagi aparat & media utk mngtahui siapa plakunya,apa motifnya,"tntu pngeras suara" bukan kambing hitam utk kasus seserius ini......trm kasih,salam....