BERITA

Lima Tapol Papua Ajukan Biaya Tambahan Hidup

Lima Tapol Papua Ajukan Biaya Tambahan Hidup
Presiden Joko Widodo memberikan Jokowi memberikan grasi kepada lima orang tahanan politik yang terlibat Organisasi Papua Merdeka (OPM). Foto: KBR

KBR, Jakarta- Lima orang bekas tahanan politik dan narapidana politik Papua yang dibebaskan beberapa waktu lalu mengajukan biaya kehidupan Rp500 juta per kepala kepada pemerintah. Staf Khusus Presiden Lenis Kagoya mengatakan, telah menerima pengajuan biaya tersebut. Dana itu, kata dia, akan digunakan untuk melengkapi kebutuhan hidup mereka seperti mobil, rumah dan kesehatan. Menurutnya jumlah itu sepadan dengan pengorbanan mereka selama di penjara.

"Memang ada hukuman yang seumur hidup, ada yang 12 tahun, ada yang ditahanan hampir 10 tahun. Jadi pemerintah harus memberikan pelayanan yang baik dan benar. Itu harus. Pelayanan artinya, dia bisa keluar, usaha lagi, bantu program pemerintah. Itu yang diinginkan. Jadi bukan manja," ujarnya di kompleks Istana, Jakarta, Senin (13/7).


Presiden Joko Widodo memberikan grasi kepada lima orang tahanan politik yang terlibat Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Mei lalu. Lima orang ini adalah para pelaku pembobolan gudang senjata Kodim Wamena pada April 2003. Mereka diantaranya Numbungga Telenggen (seumur hidup di Biak), Kimanus Wenda (19 tahun di Nabire), dan Linus Hiluka (19 tahun di Nabire).


  • grasi
  • Jokowi
  • tapol Papua

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!