BERITA
2015-07-26T18:12:00.000Z
Kecelakaan Mudik Lebaran Tinggi, Presiden Diminta Keluarkan Kebijakan Khusus
"Ketua Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, dibandingkan dengan korban kecelakaan pesawat, respon pemerintah terhadap korban kecelakaan selama mudik sangat lambat."
KBR, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak
Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan khusus untuk mengurangi
angka kecelakaan. Hal ini karena tingginya korban kecelakaan lalu lintas
selama mudik lebaran tahun ini.
Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi
mengatakan, respon
pemerintah terhadap korban kecelakaan selama mudik sangat lambat dibandingkan dengan korban kecelakaan pesawat. Kata
dia, jumlah korban tewas yang mencapai 600 orang, seharusnya layak
disebut bencana nasional. Ia juga meminta besaran santunan untuk korban
meninggal dan luka ditingkatkan.
"Bagaimana
mungkin bisa dinyatakan berhasil, kalau korban meninggalnya masih 628
orang. Seharusnya dinyatakan bahwa mudik lebaran ini adalah bencana
nasional, harusnya presiden menyatakan seperti itu," kata
Tulus Abadi ketika dihubungi KBR, (26/7/2015).
Tulus Abadi menambahkan, pemerintah harus memperbaiki dan memperbanyak
angkutan umum, terutama moda transportasi kereta api. Kata dia, selama
masa mudik lebaran, banyak masyarakat mengeluh kehabisan tiket.
Editor : Sasmito Madrim
- angka kecelakaan
- mudik lebaran
- kecelakaan lalu lintas mudik
- YLKI
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!