BERITA

JK: Polda Harus Periksa 17 Kementerian/Lembaga Lagi Terkait Dwelling Time

Wakil Presiden Yusuf Kalla. Foto: KBR/ Aisyah Khairunnisa

KBR,Jakarta- Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung kepolisian untuk memeriksa seluruh kementerian yang diduga memperlambat waktu bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok. Ini menyusul penggeledahan polisi di kantor Kementerian Perdagangan atas dugaan suap dari importir untuk mempercepat perizinan barang.

Kata JK, penggeledahan di 17 kementerian lainnya perlu dilakukan. Lantaran waktu bongkar muat yang lama di pelabuhan bisa menghambat arus pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

"Dwelling time itu kan menghambat kecepatan logistik dalam negeri dan memakan biaya tinggi. Oleh karena itu maka upaya kepolisian itu tentu kita harus dukung," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Kamis (30/7/2015).

JK menambahkan, salah satu lembaga lain yang pantas diperiksa adalah bea cukai di bawah Kementerian Keuangan. Siang tadi dirinya sudah bertemu dengan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Kantor Wapres. Gobel menyatakan sudah memberhentikan stafnya yang diduga terjerat kasus tersebut. 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyatakan ada 18 kementerian yang mengeluarkan perizinan impor barang di pelabuhan. Jokowi sempat mengancam untuk mencopot pejabat di kementerian atau lembaga yang memperlambat proses perizinan di pelabuhan. Hal ini ia sampaikan di depan menteri dan pejabat negara saat meninjau Pelabuhan Tanjung Priok pada 17 Juni lalu.

"Jadi saya jangan diceritain hal-hal baik saja (soal Pelabuahan Priok). Yang gak baik juga saya tanya tadi. Siapa yang paling lambat? Instansi mana yg paling baik? Untuk apa sih (saya tanya)? Untuk kita perbaiki. Pas saya tanya gak ada jawabannya, ya akan saya cari sendiri jawaban itu dengan cara saya," kata Jokowi.

Hal ini ia sampaikan setelah pertanyaannya soal kinerja perizinan berkali-kali tidak dijawab oleh pejabat terkait.

Editor: Dimas Rizky

  • bongkar muat
  • dwelling time
  • dwelling time tanjung priok

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!