BERITA

Ini Alasan Jokowi Tak Mau Kunjungi Pengungsi Sinabung

"Penanganan pengungsi Sinabung yang sudah berlangsung selama 5 tahun tidak kunjung terselesaikan. "

Aisyah Khairunnisa

Ini Alasan Jokowi Tak Mau Kunjungi Pengungsi Sinabung
Letusan Gunung SInabung. Foto: Antara

KBR, Jakarta – Presiden Joko Widodo menyatakan tak mau mengunjungi pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung. Ini lantaran menurutnya, masyarakat Sinabung sudah tidak semangat lagi untuk dikunjungi pejabat negara. Karena penanganan pengungsi Sinabung yang sudah berlangsung selama 5 tahun tidak kunjung terselesaikan.

“Saya sudah mengirim beberapa tim ke sana. Yang kita baca di lapangan sekarang, masyarakat sudah gak mau lagi menerima kunjungan. Hanya dikunjang-kunjungi, kunjang-kunjungi, tapi tidak menyelesaikan masalah untuk apa? Oleh sebab itu, pada saat saya nanti berkunjung ke sana, masalah penyelesaian secara permanen itu sudah ditemukan, baru saya ke sana,” kata Jokowi di Kantor Presiden, Kamis (2/7/2015).

Jokowi menyampaikan hal ini dalam pengantar rapat kabinet terbatas bersama menteri terkait. Menurutnya, jika kunjungannya ke sana hanya memberi bantuan dan sumbangan, maka hal itu cukup dilakukan oleh Menteri Sosial. Sebelumnya Jokowi memang sudah beberapa kali berencana mengunjungi Sinabung, namun tak terealisasi. Kunjungan terakhirnya dilakukan pada Oktober 2014 lalu.

Minggu lalu dua bawahan presiden yakni Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan mengunjungi pengungsi Sinabung. Mereka memetakan berbagai masalah yang tak kunjung diselesaikan secara permanen. Misalnya pembangunan rumah hunian yang baru selesai sekitar 130 dari target 370 rumah. Padahal Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memperkirakan erupsi sinabung akan berlangsung terus kurang lebih selama 5 tahun.  

Editor: Malika

  • Pengungsi Sinabung
  • Erupsi Gunung Sinabung
  • Kunjungan Presiden
  • penyelesaian Sinabung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!