BERITA

Gubernur Sumut Penuhi Panggilan KPK

"Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan enam tersangka. Lima di antaranya ditangkap melalui operasi tangkap tangan 9 Juli lalu."

Ninik Yuniati

Gubernur Sumut Penuhi Panggilan KPK
Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait kasus dugaan penyuapan tiga hakim tata usaha negara Medan, Sumatera Utara.

Kuasa Hukum Gatot, Razman Arif Nasution menegaskan, kliennya tidak terlibat dalam penyuapan yang dilakukan oleh Pengacara Yagari Bhastara atau Geri yang merupakan tim OC Kaligis. Kata dia, penunjukkan OC Kaligis sebagai kuasa hukum Kepala Biro Keuangan Sumatera Utara, Fuad Lubis, juga bukan atas insiatif Gatot. Meskipun diakui, OC Kaligis merupakan pengacara keluarga Gatot Pudjo Nugroho.

"Penunjukkan OC Kaligis sebagai kuasa hukum oleh Fuad (Lubis-ed) itu tidak melalui persetujuan dan atau bukan atas dorongan dari Gatot Pudjo Nugroho, jadi itu adalah inisitatif dari Fuad Lubis," kata Razman di KPK, (22/7/2015).


Gatot Pudjo Nugroho sampai saat ini masih diperiksa oleh penyidik KPK. Pemanggilan ini merupakan pemanggilan kedua setelah Gatot mangkir. Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan enam tersangka. Lima di antaranya ditangkap melalui operasi tangkap tangan 9 Juli lalu, yang terdiri dari tiga hakim tata usaha negara, satu panitera dan satu pengacara dari kantor OC Kaligis.

Pada 14 Juli lalu, KPK menetapkan OC Kaligis sebagai tersangka karena telah memenuhi dua bukti yang cukup. Penyuapan tersebut diduga untuk memuluskan permohonan uji materi di PTUN Medan.


Editor : Sasmito Madrim

  • Komisi Pemberantasan Korupsi
  • KPK
  • Gubernur Sumatera Utara
  • Kasus penyuapan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!