BERITA

Dua Kubu Golkar Sepakati Perjanjian Pilkada

Dua Kubu Golkar Sepakati Perjanjian Pilkada

KBR, Jakarta - Kedua pengurus Partai Golongan Karya (Partai Golkar) sepakat islah untuk kedua kalinya. Islah kali ini merupakan islah terbatas. Wakil Presiden sekaligus Bekas Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla mengatakan kesepakatan itu dituangkan dalam empat poin penting demi bisa ikut dalam Pilkada Serentak 2015 mendatang.

Kata dia, Poin pertama kesepakatan tersebut adalah tim penjaringan bersama bekerja untuk menetapkan calon-calon gubernur, bupati, dan wali kota secara bersama di setiap daerah pemilihan.


“Poin kedua yakni apabila ada daerah yang berbeda calon dari masing-masing pihak dan tidak bisa disatukan secara musyawarah maka dilaksanakan dengan survei, atau cara demokratis yang lain untuk disetujui bersama, di mana calon yang paling tinggi suaranya menjadi calon yang disetujui," imbuh JK. Ketiga, pengurus DPP atau DPD I dan DPD II masing-masing pihak dengan terkoordinasi mengajukan surat pendaftaran secara terpisah dengan satu pasang calon yang sama. Kemudian, hasil tim bersama akan ke KPU atau KPUD masing-masing daerah pemilihan setelah mendapatkan penetapan dari tim penjaringan tingkat pusat,” ujarnya kepada wartawan.


Wakil Presiden sekaligus Bekas Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla menambahkan, poin keempatnya adalah status kedua pengurus tetap berjalan bersama sampai dengan keputusan pengadilan yang bersifat tetap atau dicapai islah yang penuh.


Dia juga mengimbau agar kedua dua kubu pengurus Golkar semakin kompak. Dengan demikian, para pengurus bisa meyakinkan para calon kepala daerah bahwa mereka bisa mengikuti pemilihan kepala daerah sebagai calon resmi yang direkomendasikan Golkar. 

  • golkar
  • konflik golkar
  • jusuf kalla
  • agung laksono
  • ical bakrie

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!