BERITA

Buwas : Penetapan Tersangka Dahlan Tergantung NP dan URW

"Budi Waseso memastikan pihaknya bakal memeriksa keduanya dalam waktu dekat dalam kapasitasnya sebagai tersangka."

Ade Irmansyah

Buwas : Penetapan Tersangka Dahlan Tergantung NP dan URW
Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Budi Waseso. Foto: KBR/Aisyah Khairunnisa

KBR, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Budi Waseso memastikan penetapan bekas Menteri BUMN, Dahlan Iskan tergantung pada pemeriksaan tersangka kasus korupsi cetak sawah, URW dan tersangka kasus pengadaan BBM jenis HSD, NP. Pasalnya kata dia, kedua tersangka tersebut merupakan bekas anak buah Dahlan Iskan saat menjabat di PT PLN dan menjadi Menteri BUMN. Kata dia, pihaknya bakal memeriksa keduanya dalam waktu dekat dalam kapasitasnya sebagai tersangka.

“Belum kita harus periksa terus. Kita harus Buktikan keterlibatan dan peran bliau berkaitan persoalan ini. Sekarang masih pendalaman. Nanti hasil pemeriksaan tersangka ini kalau mengarah ke beliau dengan bukti-bukti yang ada ya bisa saja. Keterangan tersangka bisa kita kembangkan dan  evaluasi apa ada kaitannya dengan peran dahlan," ujarnya kepada wartawan di Kantor Polda Metro Jaya, Rabu (15/7/2015).


Sebelumnya, kemarin, Kepolisian Indonesia menetapkan URW,  Asdep PKBL Kementerian BUMN sekaligus ketua tim kerja BUMN Peduli tahun 2012 sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan cetak sawah Kementerian BUMN di Ketapang, Kalimantan Barat tahun anggaran 2012 sampai 2014. Selain itu, Kepolisian Indonesia juga menetapkan NP sebagai tersangka korupsi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan BBM jenis HSD (high speed diesel) pada PT  PLN Persero tahun 2010 silam. saat itu NP menjabat sebagai Direktur Energi Primer PT PLN Persero. Kedua instansi tersebut di pimpin oleh Dahlan Iskan saat kasus terjadi.

Editor: Malika

  • budi waseso
  • buwas
  • Bareskrim Polri
  • PT PLN
  • dahlan iskan
  • korupsi dahlan iskan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!