KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia menjalin koordinasi dengan kepolisian Hongkong, Thailand dan Tiongkok untuk menjerat bandar besar pemasok narkotika ke Indonesia. Kepala Kepolisian Indonesia, Badrodin Haiti mengatakan, meski sering menggagalkan peredaran narkoba dengan jumlah barang bukti yang cukup besar, namun masih kesulitan menangkap bandar besar yang bersembunyi di luar negeri. Kata dia, narkotika dalam jumlah besar juga kerap masuk ke Indonesia melalui negara transit seperti Malaysia dan Timur Leste.
“Barang-barang yang berjumlah besar itu bisa langsung masuk ke Indonesia, bisa langsung masuk dari Cina atau masuk dahulu ke negara transit seperti malaysia. Kita tahu barang seperti ini masuk mulai dari Aceh, Sumut, Tanjung Balai, Batam itu semua dari sana. Jadi di Cina ini memang sulit karena mereka ini bagian dari home industry. Masuknya ke Indonesia tentu bisa berbagai macam jalur, ada jalur udara, ada jalur darat dan laut karena hampir semua tempat bisa dimasuki,” ujarnya kepada wartawan di kantor Kapolda Metro Jaya.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya
meringkus sindikat narkotika jaringan internasional dengan barang
bukti narkotika jenis sabu seberat 360 kilogram atau senilai hampir 600
miliar rupiah. Dalam kasus ini, polisi menangkap seorang warga negara Hong Kong
berinisial CT dengan barang bukti 10 kilogram sabu. Setelah menangkap CT, Penyidik
juga menciduk bandar berinisial MW di sebuah unit apartemen di kawasan
Pluit, Jakarta Utara dengan barang bukti 350 kilogram narkotika jenis shabu.
Editor: Rony Sitanggang