NASIONAL

Kubu Jokowi Minta Hitung Ulang Suara di Saudi dan Malaysia

Kubu Jokowi Minta Hitung Ulang Suara di Saudi dan Malaysia

KBR, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meminta penghitungan ulang suara dari pos dan drop box di Kuala Lumpur dan Arab Saudi.

Koordinator Tim Relawan Pemenangan Jokowi, Eva Kusuma Sundari mengatakan, penghitungan ulang berguna untuk memastikan tidak ada kecurangan yang menguntungkan calon presiden Prabowo Subianto. Paslnya, saksi PDI-P tidak dilibatkan dalam penghitungan suara sebelumnya yang dicoblos melalui drop box dan pos. (Baca:Diduga Ada Penggelembungan, Perolehan Suara di Kuala Lumpur Melebihi Jumlah DPT).

"Di TPS-TPS mereka ikut ngitung, tapi di Drop Box dan pos, KJRI dan PPLN. Saksi-saksi tidak diajak. Hal yang sama juga terjadi di Saudi. Pokoknya di mana Prabowo menang, itu karena sumbangan Drop Box dan pos yang pelaksanaanya tidak akuntable dan transparan," kata Koordinator Tim Relawan Pemenangan Jokowi, Eva Kusuma Sundari ketika dihubungi KBR, Sabtu (12/07).

Sebelumnya, Migrant Care meminta Panitia Pemilu Luar Negeri Kuala Lumpur, Malaysia terbuka dalam penghitungan suara. Pengawas pemilu dari lembaga itu, Wahyu Susilo menemukan kejanggalan hasil pemilu melalui pos dan drop box. Laman www.ppln.kbrkl.org menyebutkan, calon presiden Joko Widodo menang di sebagian besar TPS. Namun, secara keseluruhan Jokowi hanya mendapat 8 ribuan suara dan Prabowo 43 ribu suara.

Sementara itu, penelusuran KBR di laman itu menemukan Prabowo menang telak dengan 39 ribu suara melalui pos. Sementara itu, Jokowi hanya mendapat 3000 suara melalui jalur kontroversial ini.

Editor: Rony Rahmatha

  • pilpres 2014
  • hitung ulang
  • malaysia
  • saudi
  • kuala lumpur

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!