NASIONAL

Kemenkes: Pengidap Stroke Tahun Depan Meningkat

"Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan jumlah pengidap stroke di Indonesia pada 2015 bakal meningkat hingga lebih dari 100 persen atau 25 hingga 35 orang setiap 1.000 penduduk. Jumlah tersebut melonjak dari 12,1 pengidap per 1.000 penduduk pada 20"

Abu Pane

Kemenkes: Pengidap Stroke Tahun Depan Meningkat
stroke, menteri kesehatan, Nafsiah Mboi

KBR, Jakarta -Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan jumlah pengidap stroke di Indonesia pada 2015 bakal meningkat hingga lebih dari 100 persen atau 25 hingga 35 orang setiap 1.000 penduduk. Jumlah tersebut melonjak dari 12,1 pengidap per 1.000 penduduk pada 2013. 


Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan peningkatan pengidap stroke disebabkan gaya hidup masyarakat kelas ekonomi menengah yang tidak sehat. Oleh karena itu ia meminta masyarakat untuk mengecek kesehatan secara teratur dan mengkonsumsi makanan sehat.


"Di antara masalah penyakit otak dan syaraf, maka stroke adalah penyakit terbanyak yang sering dijumpai dan merupakan penyebab penyakit utama hampir di seluruh Rumah Sakit di Indonesia. Antara lain disebabkan tingginya jumlah perokok, gaya perilaku yang tidak sehat, serta bertambahnya usia harapan hidup. Penelitian menunjukkan tingkat kecacatan akibat stroke mencapai 65 persen," ujar Nafsiah di Jakarta, Senin (14/7).


Nafsiah Mboi menambahkan warga Sulawesi Utara menjadi pengidap stroke terbanyak di Indonesia, yakni 10,8 pengidap setiap 1.000 penduduknya. Kemudian pengidap terbanyak kedua adalah warga Yogyakarta dengan 10,3 pengidap setiap 1.000 penduduknya. 


Sedangkan pengidap stroke di Provinsi Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-masing 9,7 pengidap setiap penduduknya. Selain menganjurkan pola makan yang teratur, untuk mencegah stroke Nafsiah juga meminta masyarakat untuk mengelola stress dengan berolahraga secara teratur.


Editor: Antonius Eko 


  • stroke
  • menteri kesehatan
  • Nafsiah Mboi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!