NASIONAL

LSM HAM Tapol Gelar Kampanye Say Sorry for 65

"KBR68H, Jakarta - Perayaan ulang tahun ke-40 organisasi HAM TAPOL, ditandai dengan peluncuran Say Sorry for "

Doddy Rosadi

LSM HAM Tapol Gelar Kampanye Say Sorry for 65
LSM HAM, Tapol, kampanye, say sorry for 65

KBR68H, Jakarta - Perayaan ulang tahun ke-40 organisasi HAM TAPOL, ditandai dengan peluncuran Say Sorry for ‘65 (Minta Maaf untuk ’65), akhir pekan lalu. Kampanye ini menyerukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengakui kebenaran atas peristiwa pembunuhan massal 1965 di Indonesia.

Kampanye ini diluncurkan pada malam pembukaan pemutaran film peraih banyak penghargaan “The Act of Killing” di Bioskop Ritzy di Brixton, London.
Film dokumeter ini memiliki dampak besar di berbagai penjuru dunia dan membantu untuk mengangkat kesadaran atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang mengerikan yang dilakukan pada masa Jenderal Soeharto menuju kekuasaan pada 1965-1966. Hampir 1 juta orang dibunuh saat Soeharto mengambil alih kekuasaan, yang  termasuk pembunuhan massal terburuk pada abad ke-20.
 
“Fakta yang mengejutkan adalah ketika semua orang mendengar tentang kekejaman di Kamboja, Rwanda dan Bosnia, pembantaian 1965 sedikit sekali diketahui, dan tak seorang pun dibawa ke proses peradilan atas kejahatan yang mengerikan ini. Sekarang adalah saat yang tepat bagi Presiden Yudhoyono untuk mengambil tindakan yang benar dan minta maaf kepada pihak-pihak yang telah banyak menderita,” kata pendiri TAPOL, Carmel Budiardjo, dalam siaran pers yang diterima KBR68H.

Say Sorry for ‘65 adalah upaya untuk membangun kesadaran atas peristiwa mimpi buruk pada tahun 1965 dan mengajak dukungan internasional kepada para korban yang saat ini putus asa menanti permintaan maaf resmi dari negara. Sebuah petisi online kepada Presiden bertujuan untuk mengumpulkan 10.000 tanda tangan di seluruh dunia.

TAPOL didirikan pada tahun 1973 untuk mengkampanyekan ribuan tahanan politik yang ditahan rezim Soeharto. Carmel Budiardjo sendiri dipenjara oleh rezim ini selama 3 tahun tanpa proses peradilan. Ia mendirikan TAPOL setelah dibebaskan dan kembali ke Inggris. 

  • LSM HAM
  • Tapol
  • kampanye
  • say sorry for 65

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!