KBR, Jakarta- Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengakui masih ada komoditas pangan yang mengalami harga di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) dan Harga eceran tertinggi (HET) di tingkat konsumen. Antara lain garam konsumsi, beras medium zona tiga, dan telur ayam ras. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, Bapanas mengupayakan beberapa intervensi untuk mengendalikan harga komoditas tersebut.
Baca juga:
"Badan pangan sudah melakukan, atau mendorong melakukan, melaksanakan, memfasilitasi, distribusi pangan di mana totalnya sebanyak 1142,5 ton. Yang terdiri dari jagung, kemudian beras, dan minyak goreng. Ini sedang kami lakukan dan ini akan berkelanjutan dalam rangka mengendalikan harga-harga yang di wilayah melebihi harga acuan," kata Astawa dalam Rakor pengendalian inflasi, Selasa (6/6/2023).
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa merinci, harga jagung di tingkat peternak berada di 25,03 persen di atas HAP, garam konsumsi 20,18 persen di atas HAP, beras medium zona tiga 15,18 persen di atas HET dan telur ayam ras 13,89 persen di atas HAP.
Baca juga:
- Kemendag Diminta Stabilkan Harga Pangan Jelang Iduladha
- Kemendagri Minta Pemda Fokuskan Belanja untuk Kendalikan Inflasi
Bapanas juga melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan di 26 provinsi dan 116 kabupaten/kota. Upaya itu diperkuat dengan penyaluran cadangan pangan pemerintah berupa beras, daging ayam dan telur ayam yang terealisasi sebanyak 430 ribu ton atau 67 persen dari total alokasi tiga bulan.
"Dan yang terakhir kita melakukan juga evaluasi terhadap harga acuan gula, karena memang tebu kita atau gula di luar negeri sudah tinggi, kemudian biaya operasional petani kita juga sudah tinggi, sehingga harga gula perlu kita lakukan evaluasi, menyesuaikan dengan harga kewajaran," imbuhnya.
"Sebagaimana arahan bapak presiden yang diterjemahkan oleh bapak kepala Badan Pangan Nasional, wajar di hulu, wajar di tengah, dan wajar di konsumen, itu yang akan kami lakukan. Dan kami akan selalu berkolaborasi dengan teman-teman K/L yang lain," sambungnya.
Editor: Muthia Kusuma Wardani