NASIONAL

Menkes: Jumlah Penyandang Hipertensi Terus Meningkat

" 1 dari 3 orang di Indonesia mengidap hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi"

Muhammad Rifandi Fahrezi

kesehatan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat pemaparan terkait layanan kesehatan. Rabu, (17/11/2021) (FOTO:Kementerian Keuangan)

KBR, Jakarta - Pemerintah mencatat 1 dari 3 orang di Indonesia mengidap hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jumlah penderita hipertensi mengalami tren peningkatan setiap tahunnya. Padahal hipertensi dapat menyebabkan kondisi fatal terhadap penderitanya seperti struk hingga penyakit jantung meski awalnya tanpa gejala.

"Oleh karena itu, dalam memperingati hari hipertensi sedunia 2023 saya mengajak kita semua untuk mengukur tekanan darah secara rutin, baik mandiri maupun di faskes. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah berbagai risiko penyakit akibat tekanan darah tinggi," ucap Budi dalam Webinar tentang hipertensi di kanal Youtube Kementrian Kesehatan RI, Selasa (6/6/2023).

"Gerakan deteksi dini darah tinggi harus terus digaungkan baik oleh pemerintah maupun semua unsur masyarakat di berbagai sektor," sambungnya.

Kementerian Kesehatan mengungkap kenaikan tren penyakit mematikan ini juga berdampak pada pengeluaran pembiayaan penyakit yang dikeluarkan pemerintah. BPJS Kesehatan mencatat, pada 2022 pembiayaan untuk penyakit berbahaya seperti hipertensi hingga diabetes naik hingga lebih Rp24 triliun.

Baca juga:

Pada kesempatan yang sama, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap kasus hipertensi pada anak dan remaja masih tinggi. Anggota IDAI, Syarifuddin Rauf mengatakan, peningkatan kasus ini disebabkan karena meningkatnya angka obesitas pada anak dan remaja. Menurutnya, sebanyak 3,2 sampai 5,1 persen anak-anak dan remaja memiliki hipertensi. Sementara kasus pra-hipertensi sebanyak 15 persen.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, pada tahun 2013 penyakit hipertensi dialami oleh sebesar 27 persen masyarakat. Angka tersebut naik menjadi 34 persen pada 2018. Peningkatan juga terjadi pada jumlah cakupan hipertensi usia muda sebesar 13 persen pada tahun 2013. Sementara, pada tahun 2018, meningkat menjadi 18 persen.

Baca juga:

Lebih jauh Syarifuddin mengungkapkan, cara mencegah hipertensi pada anak yaitu dengan mengurangi asupan garam pada makanan, menghindari paparan rokok, hingga olahraga teratur.

Editor: Muthia Kusuma Wardani

  • Kemenkes
  • Kementerian Kesehata
  • hipertensi
  • IDAI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!