NASIONAL

Ada Subvarian Baru, Kemenkes Prediksi Kasus COVID-19 Naik

"Potensi itu muncul usai ditemukan empat kasus dari subvarian BA.4 dan BA.5. Penyebarannya dua subvarian itu relatif cepat."

Angela Ranitta

Ada Subvarian Baru, Kemenkes Prediksi Kasus COVID-19 Naik
Perawat menyiapkan peralatan kesehatan di Gedung PSC Bandung, Rabu (23/6/2021). Antara-Raisan

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi bakal ada kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Potensi itu muncul usai ditemukan empat kasus dari subvarian BA.4 dan BA.5. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, penyebarannya dua subvarian itu relatif cepat.

“Jadi dengan ditemukannya subvarian baru ini, BA.4 (dan) BA.5. Tapi tadi sudah saya jelaskan bahwa memang penyebarannya cepat. Dia lebih cepat dari (subvarian) Omicron sebelumnya, tapi tingkat keparahannya tidak seberat (subvarian) Omicron yang sebelumnya. Jadi, kita tidak perlu panik. Walaupun nanti ada kenaikan kasus, tapi gejalanya ringan, bahkan tidak ada gejala, dan kita bisa melakukan (pemulihan) dengan isolasi mandiri,” jelas Mohammad Syahril dalam konferensi pers “Update Perkembangan COVID-19 di Indonesia”, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Jokowi: Kenaikan Kasus COVID-19 Masih Terkendali

Syahril menjelaskan, subvarian baru pertama kali dilaporkan pada 6 Juni 2022 pada empat orang. Keempatnya merupakan laki-laki usia 27-57 tahun yang sudah menerima vaksin dosis lengkap.

“Hari ini, kita mendengar berita bahwasanya ditemukan subvarian BA.4 dan BA.5. Subvarian ini adalah varian baru dari Omicron yang di beberapa negara, hampir di 15 negara,” ujarnya.

Dua subvarian ini telah menyebabkan kenaikan kasus di sejumlah negara di antaranya Afrika Selatan, Portugal, dan Cile.

Dia juga menyebut, tren kenaikan kasus COVID-19 pasca-Lebaran sudah mulai terlihat. Namun positivity rate-nya masih tergolong rendah.

Baca juga: Kasus COVID-19 Naik, Satgas Minta Masyarakat Jangan Lengah

Cakupan Booster Rendah

Untuk memperkuat imunitas, dia mendorong masyarakat segera mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Kata dia, hanya lima provinsi yang telah mencapai 30 persen.

“Memang booster kita masih rendah, relatif rendah. Perlu percepatan, karena 5 dari 34 provinsi telah mencapai 30%, sementara yang lain masih di bawah 30 persen,” jelasnya.

Kelima provinsi yang telah mencapai vaksinasi booster 30 persen yaitu Bali (62,44%), DKI Jakarta (49,88%), Kepulauan Riau (43,75%), DI Yogyakarta (36,43%), dan Jawa Barat (34,55%).

Editor: Wahyu S.

  • kasus covid-19
  • lonjakan kasus covid-19
  • Mohammad Syahril
  • Kemenkes
  • subvarian

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!