BERITA

Masuk Kelompok Rentan, ODGJ Jadi Prioritas Penerima Vaksin COVID-19 Tahap Tiga

""ODGJ yang tidak punya keluarga berkeliaran di jalanan ini, kita akan bekerja sama dengan Kemensos ataupun Dinsos terkait untuk pelaksanaan vaksinasinya.""

Astri Septiani, Wahyu Setiawan

Masuk Kelompok Rentan, ODGJ Jadi Prioritas Penerima Vaksin COVID-19 Tahap Tiga
Sejumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berlatih membuat keset di Panti Sosial Cipayung, Jakarta, Rabu (12/5/2021). (Foto: ANTARA/Aditya Pradana)

KBR, Jakarta - Pemerintah tengah berupaya mempercepat vaksinasi nasional, untuk menekan kasus Covid-19 di tanah air. Untuk itu pemerintah juga mulai melaksanakan vaksinasi tahap ketiga, salah satunya diperuntukkan bagi kelompok orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ODGJ merupakan kelompok prioritas yang perlu segera mendapat vaksinasi, sebab rentan jika terkena Covid-19.

"Ini pertama kali kita mencoba untuk memberikan vaksin ke orang dengan gangguan jiwa. Saya juga belajar dari pak Dirut bahwa ODGJ umumnya komorbid atau penyakit sampingannya banyak, karena mereka gak bisa menceritakan secara terbuka apa yang mereka alami. Sehingga jika terkena mereka lebih rawan dibandingkan teman-teman yang normal," kata Budi usai meninjau vaksinasi bagi ODGJ di Rumah Sakit Marzuki Mahdi, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/6/21).

Budi Gunadi mengatakan berdasarkan instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), percepatan vaksinasi di wilayah Jabodetabek harus diprioritaskan, tak terkecuali bagi orang dengan gangguan jiwa. Ia berharap vaksinasi ODGJ bisa ditiru oleh rumah sakit jiwa lainnya. Sebab jumlah pasien gangguan jiwa atau ODGJ cukup banyak di Indonesia.

Langkah ini mendapat sambutan dari Komisi Kesehatan DPR. Anggota Komisi Kesehatan DPR Wenny Haryanto pun meminta pemerintah melakukan pendataan bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa.

Wenny Haryanto mengatakan, pendataan dan koordinasi penting untuk memastikan ODGJ terdata dan mendapat vaksinasi. Ia menambahkan, pemerintah perlu berkoordinasi dengan dinas sosial dan rumah sakit di daerah terkait pelaksanaan vaksinasi untuk ODGJ.

"Kalau sudah ada di penampungan-penampungan saya rasa nggak terlalu sulit. Yang akan sulit adalah orang dengan gangguan jiwa yang berkeliaran di jalan. Itu yang jadi masalah," kata Wenny di Kanal Youtube DPR.

Di sisi lain, pemerintah memastikan pelaksanaan skrining ketat bagi kelompok orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sebelum menerima vaksinasi Corona.

Pendataan ODGJ

Juru bicara program vaksinasi di Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah juga bekerjasama dalam pendataan dan pelaksanaan vaksinasi untuk ODGJ.

"Untuk ODGJ, tentunya kita tahu mereka berada di fasyankes dalam perawatan dan ada juga ODGJ mungkin berada di keluarga atau beberapa keluarga melakukan pembatasan, karena stigma diskriminasi itu tidak teridentifikasi. Nantinya akan diidentifikasi puskesmas, didata dan akan mendapat sasaran vaksinasi. ODGJ yang tidak punya keluarga berkeliaran di jalanan ini, kita akan bekerja sama dengan Kemensos ataupun Dinsos terkait untuk pelaksanaan vaksinasinya," ujar Nadia ketika dihubungi KBR, Kamis (20/5/2021).

Siti Nadia Tarmizi mengatakan, skrining kesehatan kelompok ODGJ dan disabilitas, juga akan dikoordinasikan dengan fasilitas kesehatan di daerah. Sebagai contoh, proses ketetapan vaksinasi ODGJ akan menjadi tanggungan Kementerian Sosial dan Dinas Sosial setempat. Hal itu dilakukan agar rekam medis penerima bisa terpantau sebelum mendapat vaksinasi.

Kementerian Sosial memastikan akan turut bergerak dalam vaksinasi terhadap ODGJ. Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan Kemensos tengah melakukan pendataan terhadap ODGJ yang bakal menerima vaksin Covid-19. Kata dia, masih banyak data ODGJ yang belum terkumpul.

Target Agustus

Sebelumnya, Presiden Jokowi menargetkan pada September mendatang, sebanyak 70 juta warga Indonesia sudah divaksin Covid-19. Ia yakin target itu bisa dicapai. Jokowi juga berharap, percepatan vaksinasi nasional diharapkan bisa menurunkan kurva penyebaran kasus Covid-19.

"Kita berharap nantinya di bulan Agustus atau maksimal di bulan September sudah mencapai jumlah kurang lebih 70 juta yang divaksin," kata Jokowi saat meninjau vaksinasi gotong royong di PT Unilever, Bekasi, Selasa (18/5/2021).

Meski mempunyai target yang tinggi, capaian vaksinasi gelombang kedua tercatat masih rendah, terutama vaksinasi bagi lansia.

Berdasarkan data dari situs Kementerian Kesehatan per 2 Juni 2021, capaian vaksinasi untuk untuk kelompok lansia, baru sekitar 3,3 juta orang atau 15,68 persen yang menerima vaksin dosis pertama, serta 2,2 juta atau 10,34 persen lansia yang mendapat suntik vaksin dosis kedua.

Jumlah ini jauh dari target pemerintah untuk memvaksin sebanyak 21,5 juta orang lansia di tanah air. Artinya, masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah terkait percepatan vaksinasi Covid-19 di tanah air.

Editor: Agus Luqman

  • Covid-19
  • pandemi
  • vaksinasi
  • ODGJ
  • jokowi
  • Kemenkes

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!